
CILEGON – Persis Solo harus menelan kekalahan atas tuan rumah Cilegon United dalam laga Babak 16 Besar Liga 2 Musim 2017, Senin (2/10/2017).Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Krakatau Steel, Cilegon, Persis harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 2-0.
Namun sesudah laga ini berakhir, malah merebak isu tak sedap dan hingga kini ramai jadi perbincangan di Media Sosial para fans sepakbola. Banyak pihak yang menonton di laga itu, menuding kemenangan yang diraih Cilegon United tersebut berkat praktik ilmu gaib atau bantuan ‘Dukun’.
Sindiran dan tudingan akan adanya peran ilmu supranatural dalam laga sepak bola di Cilegon itu, seperti ramai jadi perdebatan di Instagram @indonesiafootball_fans yang merupakan akun suporter sepakbola Indonesia.
Akun Instagram @indonesiafootball_fans setidaknya menyindir adanya penampilan ilmu debus (kekebalan tubuh) di lapangan Stadion Krakatau Steel kala tengah bertanding Cilegon United vs Persis Solo, Senin (2/10/2017) sore.
“Salah Satu Kejadian Unik Di Stadion Krakatau Steel, Cilegon Ini Waktu Pertandingan Antara Cilegon United vs Persis Solo (2.10.2017),” posting akun ini di IG Storynya yang juga menampilkan gambar pendekar pemain debus yang memeragakan aksi kekebalan tubuh dengan menggunakan golok (senjata tajam).

Sontak posting-an ini pun langsung menarik perhatian warga net. Bahkan terjadi perdebatan sengit, hingga mencapai 1058 komentar hingga Selasa (3/10/2017) sore ini.
Sejumlah fans sepakbola menulis komentar sinis, dan terkesan mengungkapkan protes, salah satunya terkait kenapa ada senjata tajam masuk ke lapangan pertandingan?
Akun @danarrr23 menulis, “katanya masuk stadion gk boleh bawa senjata tajam.. kenapa si mbah itu bawa keris(?) trus kenapa di belakang gawang juga ada tancapan keris(?).. iki balbalan opo kemusrikan(?).”
Ada juga yang secara tegas menuding adanya upaya dukun untuk menjaga gawang CU dari kebobolan gol. Seperti komentar akun @hbhunder yang menuliskan, “kalo gak main dukun kenapa di babak kedua official cilegon nyiram air di garis gawang cilegon united? Botol sama bunga dibelakang gawang itu buat apa? Jelaskan tolong” ujarnya.

Selain ramai di Instagram, salah satu postingan di fanpage facebook resmi Cilegon United juga mendapatkan sorotan serupa dari netizen, terkait praktik ilmu gaib yang dilakukan fans CU di lapangan hijau.
Seperti dalam komentarnya akun Bayu Nur Yulianto, “Awas cilegon main dukun sekarang. Jangan ada korban lagi di krakatau steel
Cukup persis aja yang lain jangan.
#viralkan”
Ada juga komentar Akun Eriga Tri Hastuti yang disertai lampiran foto dimana objek sang dukun sangat jelas dalam lingkaran merah difoto tersebut. (Lapirkan fotonya)
Selain itu ada juga Akun La Mania yang menyindir permainan keras dan persoalan pengurus Cilegon United yang sedang tersandung kasus korupsi, berikut ini;
“Sayang sekali Pemain Cilegon tadi maen silat apa bola
# korupsi_korupsi_korupsi
#tak_tembak_Dor🌂 ”
Terlepas benar tidaknya tudingan-tudingan para warga net fans sepakbola tersebut, hingga kini belum ada jawaban resmi dari manajemen Cilegon United.
Namun regulasi boleh/tidaknya ada praktik perdukunan dalam dunia sepakbola, sepertinya belum begitu diperhatikan secara serius oleh organisasi yang menaunginya. Walaupun dalam urusal moral, bisa saja peran dukun ini masuk dalam kategori kecurangan, karena adanya upaya lain yang tidak jujur dan tidak sportif yakni murni mengandalkan kemampuan pemain, terkecuali kalau memang sama-sama pakai dukun, jadinya perang dukun deh alias sama-sama tidak jujur/curang.
Dan yang pasti ada/tidaknya, berapa besar pengaruh peran ‘Sang Dukun’ terhadap hasil suatu pertandingan sepakbola, tentunya hal ini abstrak untuk bisa dianalisa, dipresentasikan, apalagi dijabarkan secara empiris.
Dan kalaupun benar ada pengaruhnya, hanya si objek (bisa bola bisa juga pemain) yang bisa merasakan gejala atau pengaruhnya, baik disadari atau tidak. Teknik (ajian) apa dan seberapa kuat serta luas gelombang sang Dukun menjangkau objek, mungkin bisa dideteksi oleh sesama Dukun.
Jadi, ya kembali pada kepercayaan dan ekspert masing-masing. (*/Ilung)