CILEGON – Fenomena akan banyaknya para remaja di Kota Cilegon yang suka meminum Miras (Minuman Keras) jenis oplosan “Kecut”, sepertinya tidak bisa dipungkiri dan perlu kiranya segera ada perhatian serius dari semua pihak.
Hal ini terkuak dari beberapa kali hasil investigasi faktabanten.co.id di tempat tongkrongan para remaja seperti di beberapa Taman Kota atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta tempat tongkrongan lainnya di Kota Cilegon.
Sering kali didapati para remaja sedang meminum Miras jenis Kecut. Hal itu diperkuat setelah mereka bubar, banyak sampah berupa kulit kacang dan bungkusan plastik bekas wadah Kecut.
Fakta ini pun diakui oleh Jarco (nama samaran), salah satu remaja peminum Kecut saat coba kami temui di kawasan Jombang.
“Lagi ngecut nih a. Yang lain juga di Cilegon mah sukanya sama kecut soalnya murah, diminumnya juga rasanya enak nggak kaya (Miras) yang lain. Katanya sih anggur buah,” ungkap Jarco ditemui Minggu (15/4/2018) siang.
Ia juga menjelaskan, dimana ada beberapa varian Miras oplosan Kecut ini, dengan rasa dan harga yang berbeda.
“Harga sepaketnya ada yang 20 ribu, 30 dan 35 ribu. Kalau yang harga 35 ribu lebih enak, ada campuran madurasa sama hemaviton. Yang agak sengek dan bikin berat di kepala itu yang harga 20 ribu, kayak ada campuran alkohol mentah gitu,” terangnya.
Selain itu, Jarco juga mengungkapkan, Miras jenis Kecut lebih mudah dibeli karena dijual bebas di kios atau warung jamu yang banyak terdapat di Cilegon, dimana penjualnya tidak melarang meskipun pembelinya masih berusia sekolah.
“Kecut mah banyak yang jual a, gampang belinya di kios-kios jamu pinggir jalan itu. Ada juga yang pengen mabok minumnya Komix (obat batuk) se box, isi 10 diminum sekaligus. Cirinya muka pucat serem aja, kalau rendaman pembalut wanita kaya disana-sana itu saya belum melihat disini,” ungkapnya.
Hal tersebut diakui oleh salah satu penjual Kecut yang enggan disebut namanya di salah satu kios di kawasan Jalan Cilegon-Bojonegara. Wartawan yang datang dengan berpura-pura survei karena ingin berjualan, coba menanyakan beberapa hal.
“Yang laris Kecut mas, mungkin harganya murah kali ya. Lumayan jualan disini rame, biasanya yang beli anak-anak muda yang nongkrong di Taman Pegantungan itu,” katanya.
Saat ditanyakan apakah di tempatnya sering ada razia Miras, ia mengatakan tempatnya berjualan jarang ada razia.
“Kalau disini mah jarang ada razia mas, ya kadang ada sih beberapa oknum ‘berseragam’ yang datang, paling minta rokok, kadang minta bir saya kasih aja asal usaha aman,” jelasnya.
Melihat realitas yang demikian, miris kiranya bila para remaja di Kota Cilegon sebagai generasi penerus bangsa, terus bergaul pada minuman yang memabukan atau bisa menghilangkan kesadaran akal sehat tersebut. Maka perlu kiranya persoalan ini menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kota Cilegon dan para orang tua yang memiliki anak remaja untuk lebih memperketat pengawasan terhadap pergaulannya. (*/ilung)