CILEGON – Dalam rangka meningkatkan kapasitas mubaligh muda, Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia (Bakomubin) Kota Cilegon menggelar Seminar bertemakan ‘Muballigh Milenial Menepis Hoax Menolak Fitnah’, yang berlangsung di Aula Lantai 3 Gedung STIT Al-Khairiyah, Ahad (10/11/2019).
Ketua Umum Bakomubin Kota Cilegon, Ustadz Ali Juhdi mengatakan, selain merupakan program pengkaderan, seminar ini merupakan senjata ampuh untuk menepis hoax dan menolak fitnah di kalangan para pendakwah.
Dikatakan, para generasi mubaligh muda di Cilegon selain menguasai ilmu agama, juga penting memahami wawasan 5W+1H (What, Who, When, Whare, Why dan How), seperti halnya wartawan mencari dan menyampaikan informasi.
“Kita ingin mubaligh muda di Kota Cilegon mampu menepis hoax dan menolak fitnah, setelah mereka mengerti dan paham; Apeu? Sapeu? Kapan? Ning Endi? Klipen? + Primen? Itu 5W + 1 H,” ujar Ali Juhdi dengan logat Jawa Cilegon, kepada faktabanten.co.id
Untuk memberikan wawasan tentang informasi, Bakomubin menghadirkan pemateri atau narasumber kelas internasional dan berkompeten untuk mengulas tema seminar tersebut.
“Narasumber ilmiyahnya Muhammad Rois Rinaldi entrepreneur kelas Asia Tenggara. Adapun narasumber bab agama yang sepesialis membahas bab fitnah dari kalangan ulama yakni Ustadz Imam Ibrohim,” jelasnya.
Untuk itu Ustadz Ali berharap dengan diselenggarakannya seminar yang dimulai dari pagi hingga sore ini. Para muballigh muda mampu membedakan dan berperan aktif menepis hoax dan fitnah.
“Dengan materi 5W + 1 H, itulah alat pembeda antara hoax dan bukan hoax. Salah satu unsur satu saja tidak terterap pada sistem draft pemberitaan, maka dapat dipastikan berita itu hoax. Mohon do’a restunya semoga lancar tercapai segala tujuan,” tandasnya. (*/Ilung)