Operasi Pasar Cabai yang Digelar Disperindag Cilegon Dinilai Tidak Efektif Tekan Harga
CILEGON – Beberapa waktu lalu Disprindag Kota Cilegon bersama dengan Disprindag Provinisi Banten menggelar operasi Pasar cabai. Kendati sudah melakukan upaya Operasi pasar, harga cabai masih tetap tinggi di Pasaran bahkan melebihi harga daging sapi murni.
Dari pantauan di Pasar Tradisional Kranggot harga cabai bukannya bertambah turun malah semakin melambung sehingga membuat para pedagang UMKM mengeluh.
Yanto (38) salah seorang penjual Bakso keliling mengeluhkan dengan tingginya harga cabai di pasaran. Padahal menurutnya seminggu lalu pihak Disperindag melakukan operasi pasar cabai.
“Enggak berpengaruh Kang, walaupun pihak pasar melakukan operasi pasar cabai, buktinya saat ini harga cabai masih tetap tinggi, bahkan harganya melebihi harga daging,” ujarnya kepada Fakta Banten, Kamis (18/3/2021).
Hal senada juga diungkapkan Lastriyah Pedagang Seblak. Menurutnya semenjak harga cabai tinggi saat ini Ia berhenti berjualan.
“Dari pada rugi mending stop berjualan, nanti aja jualannya, kalau harga cabai sudah stabil baru mulai berjualan lagi,” katanya.
Berdasarkan dari tabel harga yang di keluarkan UPTD Pasar Tradisional Kranggot, harga untuk cabai rawit merah yang sebelumnya Rp100.000 naik Rp30.000 menjadi Rp130.000/ kilogramnya. Cabai merah kriting naik Rp5.000 menjadi Rp50.000/kilogramnya dan cabai rawit hijau naik Rp10.000 menjadi Rp50.000/kilogramnya.
Terpisah, Kepala UPTD Pasar Tradisional Kranggot Aceng Syarifudin mengatakan, tingginya harga cabai di pasaran disebabkan cuaca buruk di sentra penghasil cabai.
“Penyebab tingginya harga cabai di pasar tradisional Kranggot itu di sebabkan cuaca buruk di sentra penghasil cabai. Namun untuk stok relatif aman,” tukasnya. (*/Red/Rizal)