Pedagang BBM Eceran di Cilegon Mengeluh Maraknya SPBU Mini PT Indostation

Lazisku

CILEGON – Maraknya pom bahan bakar minyak (bbm) milik perusahaan Amerika ExxonMobil PT Indostation yang merangsek ke setiap pelosok Cilegon di keluhkan para pedagang bensin eceran.

Pasalnya semenjak beroperasi pom bbm tersebut omset para pedagang bensin eceran pendapatannya berkurang.

Mamat (35) salah seorang pedagang eceran yang mangkal di link Kalimuk, Kelurahan Samangraya, Citangkil mengakui semenjak beroperasi pom bbm PT Indomobil pendapatannya menurun drastis. Bahkan dalam sehari ia tidak melayani sama sekali pembeli.

Ks

“Ya, Kang semenjak beroperasi pom bbm Amerika itu pendapatan saya berkurang, biasanya sebelum beroperasi pom bbm itu, dalam sehari saya bisa menjual 35 liter, saiki mah (sekarang mah) boro – boro,”ujarnya saat di temui Fakta Banten, Selasa (11/8/2020).

“Karena pendapatan berkurang dari menjual bbm eceran akhirnya saya mencari tahu sebab pendapatnya berkurang dari menjual bensin. Alangkah kagetnya Kang, ketika saya berjalan ke pertigaan Karang Jetak, Kelurahan Banjarnegara, Kecamatan Ciwandan yang tidak jauh dari pangkalan bensin ecerannya ternyata itu yang jadi penyebabnya, dari pantauan saya pelanggan yang biasanya membeli di tempat saya mereka lebih memilih di pom yang dikelola PT Indomobil. Duh gusti pemerintah kok, bisa bisanya membuka pom di perkampungan,” makinya dengan nada kesal.

dprd pdg

Hal senada juga dikeluhkan Mirhab (40) pedagang bensin eceran lainya. Menurutnya semenjak adanya pom bbm PT Indomobil pendapatannya dari menjual bensin merosot yang biasanya ia bisa menjual 50 liter perhari kini hanya 20 liter perhari.

Embuh kang, pualeng, wis laki kite ore begawe akibat corona, jual bensin omset merosot, anak sekole nggengo kuota arep jadi ape kien (Pusing Kang, suami saya tidak bekerja, jualan bensin merosot, anak sekolah menggunakan kuota, mau jadi apa ini,” tuturnya dengan nada kesal.

Seharusnya kata dia pihak pemerintah memperketat izin pembuatan pom bensin, jangan asal memberikan izin, di cek dulu dampak di bangunya pom tersebut sehingga para pedagang bensin eceran tidak terkena dampak dengan beroperasinya pom tersebut.

“Kalau pemerintah sayang dengan warga kecil seharusnya pihak pemerintah jangan asal memberikan izin, cek dulu ke lapangan dampaknya, jangan asal memberikan izin, kalau terus hal ini dilakukan oleh pemerintah kami yang mengandalkan dari penjual bensin eceran bisa gulung tikar,”katanya.

Diketahui, ExxonMobil mengembangkan bisnis di Indonesia dengan membuka SPBU di daerah-daerah yang jauh dari Stasiun pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina. Langkah Exxon ini cukup bagus, apalagi perusahaan asal Amerika Serikat ini memberi kesempatan bagi masyarakat yang ingin menjadi mitra dan membuka usaha SPBU mini di daerahnya.
Dalam mengembangkan bisnis ini, ExxonMobile bekerjasama dengan PT Indomobil Prima Energi, dengan sistem kemitraan. (*/Red/Rizal)

Dprs banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien