Pelabuhan Ciwandan Diperketat, Nelayan Tanjung Leneng Tak Lagi Punya Akses Jalan ke Pantai

Loading...

CILEGON – Semakin banyak dan berkembangnya pabrik dan pelabuhan di Kota Cilegon, tidak bisa dipungkiri hal ini mempersempit ruang gerak para nelayan di kota tersebut. Setelah belum lama ini nelayan pangkalan Medaksa dan Suralaya direlokasi, semakin sempitnya akses juga dirasakan oleh para nelayan pangkalan Tanjung Leneng yang berada di pesisir dekat Pelabuhan Ciwandan yang dikelola PT Pelindo II Banten.

Sudah tidak diperbolehkannya para nelayan memarkir kendaraan saat ditinggal melaut di dalam kawasan Pelabuhan Pelindo II Cilegon, hal ini menyebabkan para nelayan tidak punya akses jalan untuk membawa kendaraan hingga ke pesisir pantai tempat pangkalan perahu-perahu mereka.

Namun kondisi ini tidak membuat para nelayan di Tanjung Leneng kehabisan akal. Keberadaan lahan kosong berpagar di samping pelabuhan nasional tersebut, akhirnya dijadikannya akses alternatif berupa jalan setapak untuk sepeda motor dengan melewati pipa-pipa dan rawa mangrove.

“Sudah nggak boleh lagi naruh (parkir) motor di pelabuhan kang, nggak tahu alasannya apa, tapi katanya sih makin ketat. Ya kita terpaksa bikin jalan ini dengan jebol pagernya. Kita bawa motor di sekitar pangkalan kan untuk angkut ikan hasil tangkapan,” ujar Udin, kepada faktabanten.co.id Sabtu (9/12/2017) sore.

Saat dilakukan penelusuran, di salah satu sudut yang sebelumnya dijadikan lahan parkir sepeda motor nelayan, ternyata memang benar. Saat wartawan faktabanten.co.id coba memarkir sepeda motor di lokasi tersebut, bahkan belum sempat turun sudah langsung ditegur oleh Security yang melarang parkir.

PCM

“Maaf mas, nggak boleh parkir disini. Sekarang aturannya sudah nggak boleh, emang mas mau kemana?” tegur security Pelabuhan tegas.

Sementara Yayan Hambali, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon saat dimintai tanggapannya, mengatakan bahwa pihaknya sudah menemui pihak manajemen Pelindo II Cilegon dan sudah ada kesepakatan soal akses jalan nelayan Tanjung Leneng tersebut.

“Kebetulan hari Kamis kemarin kita sudah ketemu dengan Pak GM Armen Amir dan Pak Tata manager legal IPC (International Port of Cilegon-Red), untuk membahas persoalan tersebut. Bisa kita maklumi regulasi dalam pelabuhan bertaraf internasional mereka. Tapi hal tersebut jangan sampai mengabaikan hak nelayan, maka kita minta ganti akses untuk nelayan. Dan hal ini sudah ditanggapi dan ada kesepakatan,” terangnya.

Saat disinggung kesepakatan soal apa, lebih lanjut Yayan juga menegaskan kalau pihak Pelindo II Cilegon berjanji untuk mengganti akses jalan untuk para nelayan di Tanjung Leneng tersebut.

“Lahan kosong itu aset milik IPC, ya kesepakatannya akses jalan untuk nelayan di lahan itu, dan IPC berjanji akan membangun jalan dengan lebar 2,5 Meter agar bisa dilalui oleh 2 motor. Tapi karena alasan saat ini belum ada anggaran, katanya sih untuk realisasinya tahun depan sekitar bulan 3 atau 4,” tegasnya. (*/Ilung)

Bank bnten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien