Pengusaha Cilegon Mulai Kubu-kubuan, Brigade Al-Khairiyah Serukan Persatuan

Dprd ied

CILEGON – Beberapa bulan menjelang digelarnya Musyawarah Kota (Mukota) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Cilegon, membuat munculnya kubu-kubu pengusaha dalam wadah organisasi. Hal itu bisa jadi, sebagai manuver untuk mendukung kepentingan calon atau kandidat yang akan maju dalam Mukota Kadin nanti.

Diketahui, meski sudah ada lembaga Kamar Dagang Industri (KADIN) sebagai wadah bernaungnya para pengusaha. Namun beberapa hari yang lalu, kalangan pengusaha yang sepertinya tidak terakomodir, mendeklarasikan eksistensinya dalam wadah Forum Komunikasi Pengusaha Cilegon (FPKC), pada Rabu (7/8/2019) lalu.

Bukan itu saja, di dalam wadah organisasi BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Cilegon, tercatat dalam waktu satu bulan lebih, sampai ada dua Musyawarah Cabang (Muscab). Yakni Muscab pada 2 Juli 2019 di Hotel Mambruk yang dihadiri Ketua BPD HIPMI Provinsi Banten, dan Muscab pada Kamis (8/8/ 2019) kemarin, di Hotel The Royale Krakatau.

Ketua DPP Brigade Al-Khairiyah, Anwar Musadad saat dimintai tanggapannya, merasa miris dengan fenomena tersebut. Ia menilai dengan saling berkubu-kubunya pengusaha Cilegon, menciptakan iklim yang tidak sehat bagi pengusaha lokal Cilegon sendiri, sehingga sulit maksimal untuk bisa berperan dalam mengisi pembangunan.

“Terlepas kepentingannya apa, tentu dengan saling menciptakan kubu-kubu seperti itu tidak bagus bagi iklim usaha dan peran pengusaha dalam roda pembangunan di Cilegon. Pengusaha memang harus bersaing untuk menunjukkan kualitas, dan kualifikasi saat ikut lelang,” ungkapnya saat ditemui faktabanten.co.id, Jum’at (9/8/2019) malam.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Kang Adad ini menjelaskan dampak dari berkubu-kubunya pengusaha Cilegon baik di dalam wadah organisasi, perdebatan di Medsos hingga saling klaim di media massa. Hal ini dinilainya akan membuat minimnya peran pengusaha lokal Cilegon dalam pembangunan di Kota Cilegon.

“Indikasinya, coba lihat proyek-proyek besar pembangunan infrastruktur dari APBD Kota Cilegon, siapa yang garap? Kontraktor luar kan! Karena pengusaha lokal Cilegonnya sibuk ribut sebatur. Mending sibuknya melengkapi company profil perusahaan atau persyaratan tender dan tingkatkan kualifikasi dan level great,” jelas Kang Adad, yang merupakan adik kandung dari Ketua Umum PB Al-Khairiyah, Haji Ali Mujahidin ini.

dprd tangsel

Persaingan para pengusaha untuk dukungan dan kepentingan golongan, diharapkan bersikap sewajarnya. Dan gerakan pengusaha sebaiknya tidak politis, dengan membawa dan melibatkan para aktivis yang bukan pengusaha.

“Kita tidak mau terjebak pada peta konflik, kita tidak membela kubu mana pun. Lucu aja melihatnya, baru jadi pengusaha kemarin sore sudah ikut ribut. Dan lebih lucu lagi ada yang bukan pengusaha tapi terlibat dalam organisasi pengusaha. Tanyakan aja nama, dokumen perusahaan, pajaknya, punya gak?” imbuhnya.

Untuk itu, Kang Adad mengajak pengusaha lokal Cilegon untuk kompak bersatu dan tidak saling terpecah belah sehingga siap dalam menjemput peluang-peluang usaha yang banyak tersedia, baik di dunia industri maupun di dalam pemerintahan.

“Ini kan Bulan Haji, bulan Zulhijjah salah satu dari bulan bulan haram. Merupakan kesempatan untuk ummat Islam berdagang mengadakan pasar-pasar tertentu untuk menggelar pertunjukkan kehormatan suku dan golongan. Kalau di Arab banyak yang berdagang di sekitar Mekkah, kemudian melaksanakan ibadah haji. Bulan ini menjadi “bulan aman” bagi semuanya, satu sama lain tidak boleh saling mengganggu,” tegasnya.

Selain itu, Kang Adad juga berharap agar pengusaha dan masyarakat Cilegon jangan mau diadu domba oleh pihak-pihak yang punya kepentingan sesaat, dan secara tidak langsung merugikan pengusaha Cilegon itu sendiri.

“Jangan sampai jatuh korban, mending kita ber-qurban saja, ini Bulan Haji. Sesama orang Cilegon mah guyub aja sih, jalin silaturahmi dan kebersamaan. Kalau kita ribut terus, jelas orang luar yang diuntungkan, Kalau mau ribut jangan dengan sesama wong Cilegon, isin (malu-red). Dan kita yang rugi, di Kota Cilegon ini sangat banyak peluang usahanya, masa yang nikmati orang luar,” harapnya.

“Kalau pengusaha Cilegon lagi dapat proyek dari industri misalnya, ya saling berbagi saja dengan sesama, jangan kenyang sendiri, ” tandasnya. (*/Ilung)

 

Golkat ied