CILEGON – Tim Relawan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon Ali Mujahidin dan Firman Muttakin (MULIA) melaporkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait pengrusakan alat peraga kampanye (APK) berupa spanduk pada Senin (9/11/2020), sekitar pukul 14.00 Wib.
Sejumlah relawan yang hadir di kantor Bawaslu Cilegon yakni dari unsur Brigade AM, PA 2010, dan beberapa tim MULIA lainnya. Mereka berharap pelaku perusakan APK ditindak tegas dan dijerat pidana Pemilu.
Pihak pelapor yakni Heriyadi datang ke Bawaslu dengan membawa barang bukti dan sejumlah saksi.
Baca juga: Atribut MULIA di Citangkil Dirusak, Diduga Oleh Oknum Ketua RT dan Pendukung 02
“Barang bukti spanduk yang dicopot dan dirusak, foto saat pemasangan, foto saat pengambilan barang bukti, dan video pengakuan pelaku yang disaksikan oleh saksi-saksi saudara Roni, Ali Rahman, beserta beberapa saksi lainnya,” ujar Heriyadi kepada wartawan.
Tim MULIA meyakini bahwa pelaku merupakan orang suruhan dari pendukung atau Tim Paslon 02.
“Pelakunya yakni saudara TN adik ketua RT, dan atas perintah saudara UTI yang juga diduga merupakan tim atau pendukung Paslon 02. Dan hari ini laporan yang kami buat sudah resmi dengan tanda terima laporan dari Bawaslu, meski baru beberapa saksi yang dimintai keterangan dan mungkin akan dilanjutkan besok,” ungkap Heriyadi.
Heriyadi meminta kepada seluruh Tim Pokja dan para pendukung 01 Cilegon MULIA untuk bersabar dan menahan diri, meskipun Paslon 01 saat ini sedang diprovokasi dan didzolimi.
“Ada Paslon yang sudah merasa was-was dan mungkin sudah merasa dan memperkirakan akan mengalami kekalahan, makanya menggunakan cara-cara tidak baik,”
“Semua tim kita sesungguhnya siap mau pakai lagu apa saja, mau pakai gaya apa saja, tapi dalam Pilkada ini sebaiknya Paslon MULIA 01 menggunakan cara-cara yang bermartabat dan terhormat, dewasa dan kesatria, tidak menggunakan cara-cara picik dan kerdil dengan cara merusak alat peraga milik Paslon lain,” tegasnya.
Dengan adanya laporan ini, Heriyadi kembali menegaskan bahwa Tim Paslon MULIA 01 adalah taat hukum dengan melakukan upaya hukum normatif.
“Kami minta Bawaslu jangan main-main karena laporannya sudah jelas, buktinya jelas, pengakuannya jelas, agar segera merekomendasikan untuk segera ditindak oleh Gakkumdu. Kami minta aparat penegak hukum dapat serius menangani kasus ini sampai tuntas, karena sanķsi pidananya jelas, agar pelaku kapok dan jera termasuk para pelaku lainnya. Kami juga sudah menandai beberapa orang yang diduga melakukan hal yang sama di beberapa wilayah lain dan InsyaAllah Tim kita akan segera ungkap di lapangan,” imbuh Heriyadi.
Ketua Tim Pemenangan Cilegon MULIA, Ahmad Munji, menilai bahwa tindakan pelaku dan tim pendukung calon dalam hal ini, telah merusak kondusifitas Kota Cilegon menjelang Pilkada.
“Jadi sekarang masyarakat Cilegon segera tahu siapa yang sesungguhnya kerdil yang selalu merusak APK Paslon MULIA 01 di setiap wilayah yang sering terjadi, dan kami minta pihak penyidik kepolisan nanti mengusut sampai akar-akarnya,” tegas Munji.
Blunder yang dilakukan oleh Tim Pendukung 02, menurut Munji, membuktikan bahwa tidak ada kejahatan yang sempurna.
“Memang orang kalau lagi apes biasanya ada aja apes nya, kemarin menekan pedagang CFD, ketahuan percakapannya dalam WA, sekarang perusakan juga ketahuan juga percakapannya dalam WA. Jadi ini bukti bahwa tidak akan ada kejahatan yang sempurna,” ujar Munji.
Tim MULIA optimis bahwa pihaknya mampu menghadirkan perubahan di Kota Cilegon.
“Tujuan Paslon 01 itu Mulia ingin membangun perubahan Kota Cilegon menjadi lebih baik, dan mungkin kelompok Dinasty Korupsi mulai resah dan gelisah ‘Hareudang‘. Tentu karena tujuan kita baik maka dalam proses dan upayanya harus menggunakan cara-cara yang baik, terhormat dan bermartabat juga. Jadi sekali lagi kami mengimbau kepada masyarakat dan pendukung jangan terpancing provokasi murahan yang hina dan tidak bermartabat,” tandasnya (*/Red/Rizal)
