“PT Dover Tak Boleh Beroperasi Sampai Pemukiman Warga Dibebaskan”

Sankyu

CILEGON – Setelah menunggu dan menutup akses gerbang sejak malam, pasca terjadinya semburan gas kimia, akhirnya pihak manajemen Plant B PT Dover Chemical mau datang menemui warga Link. Kali Baru, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol.

Mediasi antara warga dengan manajemen pabrik kimia tersebut, didampingi oleh Anggota DPRD Kota Cilegon Faturohmi, dan Endang Efendi, sebagai ketua dewan, pada Jum’at (22/11/2019).

Perwakilan warga, Sarwani yang juga Ketua Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Grogol mengatakan, karena seringnya mengalami kebocoran gas kimia yang mencemari, maka warga dalam mediasi tersebut menuntut PT Dover Chemical memberikan kompensasi pada warga.

Selain itu, perusahaan juga tidak boleh beroperasi terlebih dahulu sampai selesai melakukan pembebasan terhadap pemukiman warga.

“Selama proses negosiasi pabrik tidak boleh start up, dan harus memberikan kompensasi selama 10 hari, selama pabrik lagi cleaning bahan baku yang masih ada di pipa takut mengeras. Dan setelah cleaning juga tidak boleh beroperasi lagi selama negosiasi pembebasan selesai,” ungkap Sarwani kepada faktabanten.co.id

Sekda ramadhan

Warga mengaku sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah dan juga para wakil rakyat.

“Alhamdulillah Pak Dewan, sejak semalam Pak Faturohmi dan Pak Endang, tadi juga ada Pak Rozak. Kadis DLHK dan Lurah Gerem juga ikut dalam mediasi tadi, semoga Dover juga menerima,” tambahnya.

Usai melakukan mediasi, menurut Sarwani manajemen PT Dover juga melakukan pertemuan dengan warga di Kantor Aula Kelurahan Gerem untuk membahas kompensasi.

“Tadi siang warga sama Dover pertemuan di Kelurahan Gerem mengenai kompensasi. Dan disepakati Dover harus memberikan setiap KK beras 25 kg dan 2 susu kaleng, yang menerima sekitar 250 KK,” tandasnya.

Dengan hasil mediasi ini, mungkin masih perlu pengawasan dari semua pihak. Mengingat seringnya terjadi kebocoran gas di perusahaan tersebut.

Saat coba dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Humas Plant B PT Dover Chemical, Rahmat, masih belum memberikan jawaban. (*/Ilung)

Honda