CILEGON – Merupakan bagian dari rangkaian Peringatan HUT PT KTI Ke-22 serta dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia Tahun 2018, PT Krakatau Tirta Industri (KTI) menggelar seminar nasional di Hotel The Royale Krakatau, Selasa (27/3/2018).
“Ini memang rangkaian terakhir dari acara HUT, namun inilah gongnya. Sebagai koordinasi dan komunikasi multistakeholder di Provinsi Banten dan pemerintah pusat terkait upaya pelestarian sumber daya air dan lingkungan hidup,” kata Agus Nizar Vidiansyah, Direktur Utama PT KTI saat menyampaikan sambutan.
Turut hadir Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dalam kesempatan ini diwakili dan sekaligus menjadi pemateri, yaitu Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian DAS (Direktur PepDAS) KLHK, Yuliarto Joko Putranto; Direktur Utama PT KS, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi sebagai keynote speaker. Selain itu, hadir pula mantan Komisaris Utama PT KS, Achmad Sofjan Ruky; dan Direktur Bina Penatagunaan SDA Kementerian PUPR, Agus Suprapto Kusmulyono; serta Kepala BWS Cidanau-Ciujung-Cidurian (BWSC3), Tris Raditian, yang bertindak sebagai pemateri.
Adapun selaku moderator dalam seminar nasional ini adalah Direktur Eksekutif Rekonvasi Bhumi, NP Rahadian.
Seminar nasional yang diselenggarakan PT KTI ini mengangkat tema, ‘Optimalisasi Sumber Daya Air untuk Mendukung Pertumbuhan Masyarakat dan Industri di Provinsi Banten dengan Peningkatan Daya Dukung Sumber Daya Air dan Lingkungan Hidup’.
Agenda ini juga mengundang jajaran kepala dinas di lingkungan Provinsi Banten, Pemkab Serang, Pemkab Pandeglang, dan Pemkot Cilegon disamping Civitas Academica beberapa perguruan tinggi.
Dirut KTI, Agus Nizar Vidiansyah menyampaikan, Banten khususnya Kota Cilegon, merupakan wilayah yang menarik untuk investasi. Oleh karenanya keterjaminan suplai air di wilayah Banten patut diperhatikan. Tidak hanya untuk menyokong industri, pertumbuhan masyarakat yang disebabkan peningkatan investasi dan ekonomi turut memerlukan air.
Untuk itulah keterjaminan suplai air melalui peningkatan daya dukung sumber daya air dan lingkungan hidup menjadi obyek perhatian bersama agar tidak menimbulkan kontraproduktif terhadap pembangunan.
“Stakeholder, mari berupaya melakukan pengelolaan dan merawat Cidanau, juga bersama menjaga aset kita bersama. Juga memelihara alam untuk pertumbuhan manusia yang berkelanjutan. Semoga KTI selalu memberikan berkah bagi karyawan, perusahaan dan masyarakat,” ujar Vidi. (*/Adv)