CILEGON – Ratusan warga dan personil LSM Laskar Krenceng Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di depan pabrik PT Siemens Indonesia, Selasa (25/4/2017).
Aksi yang digelar menuntut PT Siemens Indonesia yang dianggap selama ini tidak mengakomodir pekerja lokal, pengusaha lokal sekitar, dan tidak transparan dalam penyaluran CSR.
Tiga tuntutan tersebut yang menjadi fokus aspirasi yang disampaikan kepada PT Siemens Indonesia, perusahaan yang berlokasi di Link Krenceng, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Cilegon ini.
“Perusahaan harus mengutamakan dan memberikan peluang kepada tenaga kerja lokal, serta transparansi dalam dana CSR, serta memberikan peluang usaha untuk pengusaha lokal,” ungkap salah satu pimpinan aksi dari LSM Laskar Krenceng Bersatu, Feri.
“Keberadaan PT Siemens Indonesia kami rasakan tidak membawa dampak pada kesejahteraan masyarakat. Banyak sekali perjanjian dan kesepakatan yang sudah dibuat tapi tidak dipenuhi oleh pihak perusahaan,” ungkap Feri lagi.
Tidak adanya jawaban pasti dari manajemen PT Siemens Indonesia dalam merespon aksi kali ini, Feri Afrijal berjanji akan kembali datang, jika dalam waktu 2 pekan pihak perusahaan tidak merealisasikan tuntutan.
Pada kesempatan itu Feri Afrijal juga meminta warga tetap tenang dalam menyelesaikan permasalahan, dan mempercayakan hal ini kepada LSM Laskar Krenceng Bersatu untuk memediasi tuntutan warga terhadap PT Siemens Indonesia.
Feri memberikan warning kepada perusahaan agar bisa menjawab aspirasi warga dalam dua pekan.
“Aspirasi warga langsung kami tindaklanjuti. Mengenai pemanfaatan CSR, kami minta perusahaan transparan. Digunakan untuk apa dan berapa? karena itu adalah hak publik,” tegas Feri.
“Kami meminta dengan kesepakatan 2 minggu ke depan perusahaan bisa berdiskusi langsung memberikan jawaban kepada warga, dimana LSM Laskar Krenceng Bersatu berperan sebagai mediator,” tegasnya.
Sementara itu, aktivis LSM lainnya Isbatullah Alibasja menambahkan, industri harus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Adalah menjadi kewajiban industri untuk memberdayakan pengusaha lokal. (*)
