CILEGON – Kasus pencemaran debu fly ash di Kawasan Ciwandan yang diduga berasal dari PT Sentra Usahatama Jaya (SUJ) mulai mendapat titik terang setelah diadakan mediasi yang ditengahi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon pada Rabu (1/8/2018).
Pertemuan yang dihadiri oleh warga Lijajar, Lurah Tegalratu, Camat Ciwandan, unsur pemuda, dan jajaran manajemen PT SUJ. Pertemuan dipimpin langsung oleh Kepala Dinas (Kadis) LH Ujang Iing.
Dalam pertemuan itu diawali oleh warga dan unsur pemuda menyampaikan keluhan serta pendapatnya mengenai kasus pencemaran oleh PT SUJ.
“Ini harus menghasilkan solusi yang final sehingga tidak terjadi kembali hal seperti ini, dan kita silahkan saja SUJ untuk berbisnis hanya saja kita minta supaya tidak ada lagi pencemaran udara,” ujar Haji Muhit dari unsur warga Lijajar.
Dawab, unsur pemuda Ciwandan juga menyatakan untuk segera ada solusi final dan menyodorkan beberapa alternatif solusinya.
“Kita tawarkan beberapa solusi, yakni dibentuk tim pemantau lingkungan independent yang ditunjuk oleh warga dan dibiayai oleh SUJ, ganti teknologi boiler sehingga tidak ada pencemaran, dan kerugian akibat pencemaran udara di tanggung oleh SUJ kepada warga,” paparnya.
Setelah melewati diskusi yang panjang akhirnya kedua belah pihak menyepakati beberapa kesepakatan.
“Setelah berdiskusi panjang, akhirnya kita sepakati untuk dibentuk tim independent untuk memantau lingkungan dan mengeluarkan beberapa rekomendasi yang mana semua ini dibiayai oleh SUJ selama satu minggu bekerja,” ujar Ujang Iing.
Kesepakatan ini disambut baik oleh pihak manajemen SUJ, seperti yang diutarakan oleh Weldy sebagai Humas.
“Kita terbuka dan siap menanggung biaya dari tim independen, juga tadi kesepakatan kita masukan beberapa warga untuk masuk ke grup internal kita untuk memantau hasil dari Boiler kita selama tim independen bekerja, kita siap lakukan itu,” ujarnya kepada faktabanten.co.id.
Dalam pertemuan itu juga telah menyepakati selama proses pergantian teknologi boiler maka SUJ akan memaksimalkan perawatan pada mesin boilernya sehingga tidak ada lagi pencemaran udara. (*/Doa-Emak)