Soal Jalan Hancur di Cilegon Akibat Tambang Pasir, Lurah Deringo Minta Tanggungjawab Penambang

CILEGON – Hilangnya jalan penghubung Kampung Sumur Watu dan Pemekser di Kelurahan Deringo akibat aktivitas tambang pasir yang sudah bertahun-tahun hingga kini masih berjalan, Lurah Deringo masih menunggu niatan baik dari 3 penambang pasir yang menggunakan jalan tersebut.

Hancurnya jalan yang bahkan nyaris hilang bentuknya itu awalnya jalan adat, namun pernah diperbaiki oleh Pemerintah Kota Cilegon, berupa lapisan aspal yang kini aspal yang menjadi aset daerah tersebut sama sekali tidak terlihat lagi wujudnya hal ini tentunya sangat bersinggungan dengan aturan pengelolaan aset daerah/barang milik daerah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014.

Selama ini juga dari hancurnya jalan ini menuai keluhan warga setempat, seperti yang diungkapkan oleh Udoh, berikut ini;

“Sudah lama kang, sejak ada tambang pasir jalannya ancur begitu, kita jadi gak bisa lewat. Sudah pernah dibangun diaspal oleh pemerintah, sekarang udah gak ada aspalnya. Terus kapan mau dibangun lagi siapa yang tanggung jawab, pemerintah apa yang punya tambang pasir?” kata Udoh, warga Sumur Watu.

Tiga penambang yang dianggap menggunakan tambang tersebut diketahui adalah, Rafiudin, Surtamin dan Mastari. Saat coba ditemui untuk konfirmasi ke lokasi tambang pasir milik Mastari dan Rafiudin, menurut pekerjanya kedua pemilik tambang tersebut jarang ada di lokasi tambang.

Sementara Lurah Deringo Habudin saat dikonfirmasi di ruangannya mengatakan, perbaikan jalan tersebut merupakan tanggung jawab pihak penambang.

“Jalan yang rusak itu tanggung jawab penambang pasir, tadinya ada tiga Rafiudin, Surtamin sama Mastari, tapi sekarang tinggal 2, Rafiudin lokasi tambangnya sudah pindah ke wilayah Ciwandan,” ujarnya.

Saat disinggung soal langkah Lurah terhadap persoalan jalan hancur tersebut, pihaknya masih menunggu niatan baik dari para penambang pasir.

“Sudah sering saya tanyakan sama mereka, saya masih menunggu i’tikad baiknya untuk memperbaiki jalan itu. Mungkin karena masih ada aktivitas tambang pasir dan takut rusak lagi jadi nunggu selesai tambang. Ya akan kita kawal sampai selesai tambang juga sampai jalan itu diperbaiki,” tandasnya. (*/Ilung)

Honda