Staf Sales Retail yang Kini Pimpin JNE Cilegon dan Dukungannya untuk Banten

CILEGON – Cilegon yang merupakan bagian dari Provinsi Banten, disebut juga Kota Baja karena penghasil baja terbesar di Asia Tenggara. Kota ini memiliki berbagai macam objek vital seperti Pelabuhan Merak dan Cigading, serta yang lainnya. Posisinya yang strategis sebagai gerbang lalu – lintas pulau Jawa dan Sumatera, membuat pertumbuhan ekonominya pesat di bidang industri, perdagangan, jasa, serta pariwisata, termasuk e-commerce.

Melihat perkembangan Cilegon yang begitu pesat maka JNE Cilegon sudah hadir di Kota Cilegon sejak tahun 1992, pada saat itu masih menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat. Namun dengan adanya pemekaran wilayah tahun 2000 dimana Banten menjadi sebuah provinsi dan bukan lagi menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat, maka JNE Cilegon pindah ke Kota Serang sebagai ibukota dari provinsi tersebut.

Dalam perkembangannya, JNE Cilegon menghadapi tantangan yang tidak mudah. Herry Herbowo Kepala Cabang JNE Cilegon menceritakan situasi ketika dirinya masih berstatus sebagai staf.

“Dulu sudah banyak perusahaan ekspedisi serupa di Cilegon, sehingga tidak mudah hadir sebagai pemain baru. Namun, saya optimis Cilegon adalah pasar yang potensial,” ungkapnya, Minggu (28/4/2019).

Herry Herbowo, yang lahir di Jakarta 38 tahun silam ini juga mengatakan bahwa jumlah kiriman JNE saat itu hanya sedikit, sekitar belasan atau paling banyak puluhan per harinya.

“Saya bersama tim Sales Marketing lainnya terus berusaha keras untuk mencapai target revenue yang diamanahkan oleh perusahaan, sehingga secara perlahan JNE Cilegon mendapatkan kepercayaan dari masyarakat,” kenangnya.

Upaya untuk terus mencapai target yang dilakukan oleh Bowo, sapaan akrabnya, membuat kariernya menanjak secara bertahap hingga pada tahun 2019 dipercaya oleh manajemen untuk memimpin JNE Cilegon. Sejak itulah Ia bersama seluruh karyawan JNE Cilegon melakukan berbagai inovasi di daerah yang memiliki daya tarik bagi investor dalam dan luar negeri ini.

Tepatnya pada 1 September 2016, Bowo mulai membuka layanan pengiriman di kantor 2 lantai dengan area parkir yang luas serta bangunan yang representatif, sehingga dapat digunakan untuk kegiatan operasional sekaligus sales counter.

Lokasi di Jl. Jenderal Sudirman Highland Park Blok F26-28 Kota Serang Baru, dipilih menjadi kantor JNE karena berada di jalan utama pusat Kota Serang yang sangat strategis, dan dekat dengan akses keluar tol Merak.

“Dengan memonitor dan mengevaluasi seluruh proses bisnis, mulai dari transaksi, packing hingga melakukan delivery, maka berbagai solusi untuk setiap tantangan dapat ditemukan, serta beragam pengembangan dapat dilakukan. Kami bersyukur jumlah pengiriman JNE meningkat pesat mulai pertengahan tahun 2017 dan saat ini mencapai lebih dari 1,5 juta kiriman per tahun dengan pertumbuhan sebesar sekitar 20% tiap tahun,” tutur Bowo.

Bowo kemudian memutuskan untuk melebarkan sayap JNE Cilegon ke wilayah Cigadung Pandeglang, Cikande, Merak, Rangkas, Serdang serta pesisir pantai daerah Bayah. Secara bertahap dengan perencanaan matang yang Bowo lakukan, saat ini JNE Cilegon dan sekitarnya telah memiliki jaringan sebanyak lebih dari 140 titik layanan, mulai kota sampai dengan tingkat kecamatan.

Dalam memimpin 283 orang karyawan JNE Cilegon yang begitu heterogen, Bowo menekankan prinsip ‘Kebahagiaan pelanggan adalah kebahagiaan kita’ karena sesuai dengan slogan JNE yaitu ‘Connecting Happiness’.

“Saat pelanggan dapat terpenuhi kebutuhannya, disitulah misi kita sebagai seorang ksatria atau srikandi JNE terpenuhi,” tegas Bowo.

Ia pun selalu mengajarkan pada karyawan bahwa JNE bukan sekedar tempat mencari nafkah tapi rumah kedua yang harus dijaga nama baiknya dimanapun berada. Oleh karena itu, Bowo selalu memotivasi para karyawannya dengan menyampaikan:

“Pekerjaan kita merupakan ibadah yang mulia karena mengemban amanah dari pelanggan dengan segala tantangan yang dihadapi kemudian,” ujarnya.

Selain itu, Bowo juga mengajak seluruh karyawan JNE Cilegon untuk dapat memberi manfaat terhadap lingkungan sekitar dimana tiap jaringan JNE Cilegon berada.

“Perkembangan Kota Cilegon dan sekitarnya memberikan dampak yang begitu signifikan terhadap JNE. Keberadaan mall, hotel, tempat wisata, serta kemajuan pembangunan infrastruktur memudahkan proses distribusi yang JNE lakukan. Maka dari itu, JNE juga harus berkontribusi tehadap kemajuan Provinsi Banten,” jelas Bowo.

Sejak tahun 2016 sampai dengan saat ini, JNE Cilegon sering bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan kegiatan bagi UKM, seperti pelatihan dan sebagainya. Salah satunya adalah sinergi JNE Cilegon dengan Dinas Koperasi & UMK Provinsi Banten untuk mendukung promosi mau pun penjualan produk para mitranya. Bahkan, JNE Cilegon memberikan ruangan khusus bernama POJOK UKM di beberapa kantor JNE di Cilegon untuk membantu aktivasi para pelaku UKM tersebut dalam berpromosi secara offline.

Bowo pun gencar mengajak para UKM di Banten untuk bergabung dalam Pesona (Pesanan oleh-oleh Nusantara).

“Saat ini sudah lebih dari 70 produk UMKM di Banten yang terdaftar dalam Pesona. JNE Cilegon akan terus memberikan dukungan agar para pelaku UKM di Banten berkembang dan produk hasil karya masyarakat dapat dipasarkan ke seluruh nusantara, bahkan ke luar negeri,” imbuhnya.

Kontribusi lainnya yang JNE Cilegon upayakan adalah penyelenggaraan berbagai program promo dalam rangka memeriahkan momen spesial di Banten, seperti halnya dalam Kartini Day dimana JNE memberikan diskon sebesar 10% untuk kiriman Jabodetabek pada tanggal 21-22 April 2019. Kemudian pada HUT Kota Cilegon yang ke-20, JNE memberikan free ongkir untuk kiriman intracity pada tanggal 27 April 2019.

Berbagai program promo tersebut, masih ditambah lagi dengan promo Single Tariff Intracity (dalam kota) selama 2 bulan, dimulai tanggal 1 Mei 2019 dan berakhir pada 30 Juni 2019. Untuk mendapatkan berbagai informasi menarik tentang seluruh program atau kuis seru dari JNE Cilegon, masyarakat dapat follow instagram @jne.cilegon.

*Sekilas Tentang JNE*
JNE berdiri pada tahun 1990 sebagai perusahaan nasional yang berkonsentrasi pada bidang usaha jasa pengiriman dan pendistribusian. JNE juga memperluas bidang usahanya hingga jasa pengiriman makanan khas daerah (PESONA), jasa kepabeanan, penjemputan di bandara, dan pengiriman uang/money remittance. Pada akhir tahun 2012, JNE memisahkan divisi Logistik, menjadi unit usaha tersendiri dan terpisah dari unit kurir ekspres. Mulai tahun 2013, JNE siap berekspansi di bidang logistik, dengan berfokus pada layanan yang mencakup pergudangan, cargo, pengiriman jalur darat, sea freight, dan air freight. Di tahun 2014, JNE mempersiapkan JNE E-Commerce dan melakukan optimalisasi Mobile Applications, serta membangun 250 kantor operasional juga mempeluas jaringan hingga lebih dari 6000 outlet di seluruh Indonesia untuk bersaing dalam Asia Free Trade Area yang berjalan sejak tahun 2015. (*/Ilung)

Honda