Tak Punya Data, Tapi Pemerintah Sebut Minat Baca Masyarakat Banten Rendah

Sankyu

 

CILEGON – Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Banten Ajak Muslim mengatakan, budaya literasi di Banten masih tergolong rendah.

“Kalau kita lihat di jalan-jalan atau tempat publik kan jarang ada orang yang bawa buku untuk membaca, secara kasat mata kita bisa lihat itu,” katanya saat diwawancarai dalam acara Road Show Budaya Literasi Masyarakat Kota Cilegon di GSG Al-Khairiyah Citangkil, Rabu (7/3/2018).

Ajak Muslim menyampaikan hal ini mengacu pada data Unesco, yang mengatakan bahwa budaya literasi masyarakat Indonesia masih rendah.

“Ya perbandingannya seribu banding satu. Datanya mengatakan begitu,” tuturnya.

Namun, Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Banten belum memiliki data statistik minat baca masyarakat di Banten.

“Secara data statistik kami belum punya data presentasenya untuk baca masyarakat,” ungkapnya.

Sekda ramadhan

Ia berharap kepada seluruh pihak agar terus mengampanyekan budaya literasi dari akar. Membangun literasi berbasis kesejahteraan masyarakat.

“Literasi tak hanya baca buku saja. Tapi harus membangun kesejahteraan masyarakat. Contoh bedah buku dan praktek budidaya ternak lele dan sebagainya, ini yang kami arahkan,” tukasnya.

Untuk menarik minat masyarakat dalam membaca, perlu adanya tempat. Koleksi dan pengelola yang profesional, pelayanan yang baik.

Sementara Wakapolres Cilegon, Dhani Gumilar, yang juga turut hadir dalam acara tersebut, berkomitmen akan mengadakan fasilitas buku bacaan pada ruang pelayanan di Mapolres Cilegon.

“Seperti pembuatan SKCK, masyarakat banyak yang mengantri dan menunggu, itu akan ditaruh buku-buku. Ini yang akan kami koordinasikan dengan Kapolsek,” katanya.

Saat ditanya kapan waktu akan membentuk pojok pustaka, ia menjawab setelah acara road show selesai atas bantuan Dinas Perpustakaan.

“Setelah acara ini selesai, kami akan koordinasi, untuk membuat pojok pustaka,” katanya. (*/Cholis)

Honda