Terjatuh di Rel KA Krenceng, Warga Samangraya Cilegon ini Butuh Bantuan

CILEGON – Malang benar nasib yang dialami keluarga Ida Hadijah(39) warga lingkungan Kelelet Cilik RT 03 RW 01, Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil belum sembuh penyakit yang diderita suaminya Maryani (48) yakni mengidap penyakit kangker darah, kini musibah datang kepada putrinya Reni Damayanti (21) yang terjatuh di pintu perlintasan Kereta Api Krenceng yang menyebabkan luka serius pada kepala dan sobek pada bibirnya dan harus menjalankan operasi di RSKM Cilegon.

Ida Hadijah menuturkan, mendapat kabar kalau putrinya itu terjatuh di perlintasan Kereta Api Krenceng, ketika ia sedang berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta yang sedang menghantarkan suaminya untuk melakukan operasi di RSCM.

“Saya mendapat kabar kalau anak saya terjatuh di perlintasan kereta api krenceng itu ketika saya sedang membawa suami untuk melakukan operasi karena mengidap kangker darah. Saya kaget ketika mendengar kabar itu, satu sisi saya harus mendampingi suami untuk menjalankan operasi, satu sisi saya mendengar putri saya harus melakukan operasi di RSKM Cilegon,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca kepada Fakta Banten, Sabtu (24/4/2021) malam.

Karena putrinya itu harus menjalankan operasi secepatnya lanjut ida, dengan terpaksa ia akhirnya bergegas pulang ke Cilegon dan meninggalkan suaminya di rumah singgah yang ada di jakarta.

“Sesampainya saya ke Cilegon, alangkah kagetnya saya melihat putri kesayangan saya terkulai lemah di ruang perawatan, kepala putri saya itu harus mendapat jahitan dan bibirnya sobek serta dua gigi depanya tanggal akibat terjatuh di rel KA Krenceng, disitu saya menangis dan meraung-raung,” tutur Ida.

Ida mengaku bingung apa yang harus dilakukan, sementara ini ia hanya memegang uang hanya sebesar Rp1 juta dari sisa honor suaminya yang menjabat sebagai Ketua RT.

“Bingung saya kang, harus bagaimana dan berbuat apa untuk biaya anaknya saya itu. Apalagi saya mendengar dari ponakan untuk biaya pengobatan itu sebesar Rp2,5 juta, sementara sisa uang honor RT hanya tersisa Rp1 juta. Itu juga baru pengobatan tahap pertama, enggak tau kalau pengobatan selanjutnya,” ucap Ida.

Sementara itu Rojul keponakan Ida mengatakan, untuk biaya berobat operasi Nong Reni di RSKM itu diprediksi sampai Rp5 jutaan bahkan lebih karena Nong Reni harus menjalani operasi sampai dua kali, sementara uang yang terkumpul dari bantuan sanak keluarga belum mencapai segitu.

“Untuk biaya perawatan pertama itu sebesar Rp2,5 juta sudah tercover dari banoan (patungan -red) sanak keluarga, selanjutnya untuk operasi kedua pihak keluarga juga harus segera mendonasi uang sebesar Rp 2, 5 juta lagi untuk operasi kedua, sementara uang untuk operasi kedua belum ada, makanya saya berharap ada dermawan yang bisa membantu untuk meringankan biaya untuk sepupunya saya ini,” tukasnya. (*/Red)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien