CILEGON – Sebuah video potongan yang melibatkan Ketua DPP PAN, Zulkifli Hasan, dalam Gerakan Shalat, mendapatkan perhatian dan tanggapan dari Koordinator Relawan Pagar Prabowo-Gibran Banten, Aang Mahfudz.
Menurut Aang Mahfudz, video tersebut seharusnya tidak dianggap sebagai penistaan agama, melainkan sebagai guyonan dengan pesan moral yang mendalam.
Pada tanggapannya, Aang Mahfudz menyatakan bahwa publik yang sehat akan memahami maksud dari yang disampaikan oleh Zulkifli Hasan.
Kata Aang, video tersebut sebenarnya berisi pesan untuk menjaga persatuan umat, khususnya dalam menghadapi perbedaan politik.
Menurutnya, kesalahan terletak pada pemotongan video yang membuat konteks aslinya terdistorsi.
“Kesalahannya adalah ada yang memotong video tersebut. Seharusnya masyarakat atau publik melihat video secara utuh, karena ini momennya sedang politik. Ketika ada yang fanatik, wajar kemudian dibuat intrik. Guyonan dianggap pembodohan, pesan moral yang seharusnya tersampaikan malah teralihkan, ingin adanya persatuan tapi segelintir orang tidak bertanggung jawab menginginkan kerusuhan,” ujar Aang Mahfudz, pada Senin (25/12/2023).
Menurut Aang, Zulkifli Hasan sebenarnya menekankan bahwa pemilu hanya merupakan kontestasi lima tahunan, dan pesan tersebut seharusnya tidak membuat umat terpecah belah.
“Video yang beredar itu hanya bentuk penggalan guyonan yang perlu dipahami secara utuh oleh kita tanpa pemotongan di video agar pesan moral yang terkandung dapat tersampaikan dengan baik,” tegasnya.
Dengan klarifikasi ini, Aang Mahfudz berharap agar masyarakat dapat lebih bijak dan tidak terprovokasi oleh pemotongan video yang dapat mengubah konteks asli dari pernyataan Zulkifli Hasan.
“Saya berharap penekanan ini dapat meminimalisir potensi gesekan dan ketegangan di tengah masyarakat, khususnya menjelang periode politik,” imbuhnya. (*/Hery)
