Tips Beli Durian Agar Tidak Kecewa dengan Rasanya

BI Banten Belanja Nataru

CILEGON – Musim durian telah tiba, para pedagang pun ramai berjejer di berbagai pinggir jalan-jalan strategis di Kota Cilegon. Meski secara geografis kountur tanah di Cilegon tidak produktif untuk pertumbuhan pohon durian, namun banjirnya durian di kota industri tersebut diketahui merupakan pasokan dari Pulau Sumatera dan daerah tetangga yakni Kabupaten Serang.

Buah yang terkenal memiliki rasa yang enak dan lezat ini tentunya tidak semua demikian ketika kita makan, tidak sedikit rasa buah durian yang gagal dengan rasa yang asrep (tidak manis atau tidak memiliki rasa), busuk atau masih mentah karena merupakan durian hasil petikan.

Salah satu pemilik kebun durian di Kampung Nagreg, Desa Kadu Agung, Gunung Sari, Kabupaten Serang, Ansor menjelaskan tips atau cara membeli durian di lapak penjual durian di pinggir jalan agar tidak kecewa dengan rasanya.

“Kalau beli durian di lapak jangan dibawa pulang atau milih sendiri, biasanya ada saja yang masih mentah, asrep atau busuk. Mending makan di tempat, walau biasanya harganya lebih tinggi tapi kalau tidak enak atau tidak pas rasanya gak usah dibayar. Di situ pedagang dapat resiko rugi,” paparnya, kepada faktabanten.co.id, Minggu (13/1/2019) sore.

Lebih lanjut, Ansori menjelaskan kebiasaan buruk para pedagang adalah kerap tidak mempedulikan rasa durian yang dijualnya kepada para pemebeli.

Pijat Refleksi

“Yang jualan di lapak itukan belinya di gubug-gubug kebun durian sini, jadi kebanyakan bukan durian gablugan (jatuhan) tapi durian petik. Yang metik ada per buah dikasih dua ribu. Soalnya kalau durian petik lebih awet, tapi resikonya kalau masih muda gak mateng yang ada asrep rasanya. Kalau mau dibawa pulang bisa mah dicicip dulu di tempat,” terangnya.

Dan benar saja, hal ungkapan itu terbukti saat wartawan faktabanten.co.id coba membeli durian dengan makan di tempat di lapak pinggir jalan di kawasan Pasar Gunung Sari. Meski si pedagang coba memilihkan durian dengan rasa terbaik, namun ada saja bagian durian yang busuk dan tidak termakan. Satu biji durian berukuran sedang dipatok dengan harga Rp. 50 ribu.

“Kalau buat dibawa pulang milih sendiri gak papa Rp. 100 ribu 3, kita milihin kalau gak enak gak usah dibayar,” ujar si pedagang.

Ketika coba membeli di kebunnya langsung, dari 11 biji durian, terdapat empat biji yang rasanya asrep. Tapi si pemilik kebun sudah jujur dengan mengatakan mungkin ada beberapa yang rasanya agak asrep. Namun, tentu tidak dengan para pedagang durian di lapak-lapak yang mengatakan durian yang dijualnya tersebut bagus dan enak untuk men-sugesti pembeli tertarik membelinya.

Maka, tidak sedikit para pembeli yang kecewa setelah membeli durian yang membuka dan memakannya di rumah karena durian yang dibelinya rasanya asrep dan tidak enak, busuk atau masih mentah. So, ada baiknya kalau hendak menikmati rasa durian yang enak, lezat dan lebih puas untuk dimakan di tempat, atau datang ke gubug tempat menunggu durian jatuh di kebunnya langsung, atau kalau terpaksa ingin membawa pulang untuk oleh-oleh orang tercinta di rumah, lebih baik minta ke pedagang untuk mencicipinya dengan membuka sedikit badan buah durian. (*/Ilung)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien