Walikota Helldy Menilai Jajajaran Pemkot Harus Punya Giroh Semangat Geger Cilegon
CILEGON – Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menilai bahwa jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon harus memiliki semangat atau giroh perjuangan Geger Cilegon.
Hal itu disampaikan Helldy saat acara Haul Syuhada Pejuang Geger Cilegon di Halaman Rumah Dinas Wali Kota Cilegon, Selasa 9 Juli 2024.
Haul digelar untuk memperingati peristiwa Geger Cilegon yang terjadi pada 9 Juli 1888 sekaligus mendoakan para Syuhada Geger Cilegon yang terjadi 136 tahun silam.
“Didalam pemerintahan kami memiliki visi dan misi, dimana salah satunya adalah Cilegon Bermartabat. Inilah giroh semangat para pejuang Geger Cilegon harus tertanam dalam pemerintahan Kota Cilegon yang mampu bersaing dengan Kabupaten Kota di Indonesia,” kata Wali Kota Cilegon Helldy Agustian.
Dalam hal ini, Helldy mengapresiasi Profesor Mufti Ali yang telah membatu pengajuan pahlawan nasional dari Cilegon.
“Kami mengucapkan terimakasih yang tinggi kepada Prof. Mufti Ali dimana kita telah mengajukan 2 nama yaitu Syekh Arsyad Thawil dan Ki Wasyid tokoh Geger Cilegon untuk menjadi pahlawan nasional. Kita sudah berjuang selama 2 tahun untuk mengajukan ini, dan sepertinya sudah mulai ada titik terang untuk menjadikan Ki Wasyid terlebih dahulu menjadi pahlawan nasional,” ungkapnya.
Helldy juga memohon maaf atas belum dapat mewujudkan museum Geger Cilegon.
“Kami juga mohon maaf atas tertundanya rencana Rumah Dinas Wali Kota Cilegon ini juga akan difungsikan sebagai Museum Geger Cilegon yang belum dapat dilaksanakan pada tahun ini, semoga di tahun depan semua perencanaannya dapat lebih matang dan dapat terwujud,” ujarnya.
Senada dengan itu, Tokoh Masyarakat Kota Cilegon Nawawi Sahim mengapresiasi pemerintah Kota Cilegon.
“Kami sangat mengapresiasi pemerintah Kota Cilegon yang sejak 2021 memperingati peristiwa Geger Cilegon sebagi bentuk pengingat kita akan sejarah yang dimiliki oleh Kota Cilegon, juga dengan diberikannya penghargaan secara bertahap setiap tahunnya kepada pejuang Geger Cilegon 1888 yang diberikan kepada ahli warisnya. Ini bukti pemerintah Kota Cilegon tidak melupakan dan selalu menghargai para pahlawannya,” katanya. (*/Red)