BANDUNG– Dua publik figur Helmy Yahya dan Mardigu Wowiek alias Bossman ditunjuk sebagai komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. atau Bank BJB.
Helmy Yahya kini mengemban amanah sebagai komisaris independen, sedangkan Bossman duduk di kursi komisaris utama Bank BJB.
Penunjukkan keduanya berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank BJB Tahun Buku 2024, di Bandung, Rabu (16/4/2025).
Usai ditunjuk, Helmy Yahya meminta doa agar dirinya bisa mengemban amanah jabatan tersebut.
“Ini sebuah amanah! Bismillah! Mohon doa untuk pengabdian,” tulis Helmy di akun instagramnya, @helmyyahya, dikutip Kamis (17/4/2025).
Dalam RUPST, para pemegang saham menyepakati adanya perombakan jajaran direksi dan komisaris perseroan. Selain itu, RUPST juga menyepakati adanya pengurangan jumlah direksi dan komisaris.
Selain keduanya, RUPST juga menyepakati Yusuf Saadudin Plt Direktur Utama Perseroan menjadi Direktur Utama Perseroan, Sekda Jabar Herman Suryatman sebagai komisaris.
RUPST dipimpin pemegang saham pengendali BJB, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Pemprov Jabar, kata Dedi, mempunyai saham terbesar 36 persen.
“Sebagai pemegang saham terbesar 36 persen, kami mengedepankan profesionalisme. Komposisi yang diusulkan dan disepakati oleh para pemegang saham berdasarkan profesionalitas,” kata Dedi Mulyadi.
“Untuk jajaran komisaris kami juga berdasarkan aspek-aspek yang bersifat profesionalisme, tidak ada satupun aspek yang bersifat politik,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah mengatakan, pihaknya mendorong terjadinya kerjasama antara BJB dengan Bank Banten.
“Kami di Provinsi Banten ada Bank Banten. Mudah mudahan bisa bekerja sama antara BJB dan Bank Banten,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Pemprov Banten turut memiliki Bank Jabar Banten dengan kepemilikan saham sekitar 5 persen.
BJB di tahun 2024 juga membukukan laba konsolidasi yang distribusikan kepada pemilik sebesar Rp1,36 triliun. (*/Ajo)
