Loading...

UMC dan KMS 30 Sebut Kepemimpinan WH-Andika Gagal

IP UBP Suralaya HUT Cilegon

SERANG – Presiden Untirta Movement Community (UMC) Farhan Al-Muflih menyebut, Wahidin Halim (WH) dan Andika Hazrumy sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten telah gagal memimpin.

Padahal, visi misi yang digaungkan saat masa kampanye pada Pilgub 2017 telah membuat masyarakat menaruh harapan yang banyak.

“UMC memandang WH-Andika gagal dalam memimpin Banten dan mewujudkan visi misinya yang juga sebetulnya menjadi harapan untuk masyarakat Banten di tengah kondisi pandemi,” kata Farhan saat dikonfirmasi, usai menggelar aksi demonstrasi di depan gerbang Pemprov Banten, Senin (5/10/2020).

Baca juga: Kado Ulang Tahun Banten ke-20, Mahasiswa Segel Gerbang KP3B

Visi misi yang amat terlihat gagal kata Farhan yakni di sektor pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, pendidikan yang disediakan oleh Provinsi masih jauh dari kata layak.

“30% lebih dari anak-anak di Banten belum mendapatkan akses pendidikan artinya secara fasilitas masih jauh dari kata layak, ditambah dengan mahalnya biaya pendidikan di tengah masyarakat yang angka pengangguran tertinggi menjadikan angka partisipan dirasa tidak akan ada perubahan signifikan,” ujarnya.

Terlebih masih kata Farhan, persoalan kesehatan pemerintah masih terlihat abai dengan melonjaknya kasus Corona di Banten.

“Jangankan untuk memberikan akses kesehatan gratis untuk penanganan covid pun Provinsi ternilai gagal dan tidak serius, anggaran yang digelontorkan terkesan tidak dibuka dan transparan. Karenanya WH-Andika gagal dalam memimpin Banten hari ini dan tidak menjalankan dengan serius visi misi yang digagas saat kampanye,” jelasnya.

Selanjutnya, UMC memandang selama tiga tahun lebih WH-Andika menjadi pimpinan di Provinsi Banten masih belum bisa merubah posisi Banten sebagai daerah tertinggi tingkat pengangguran terbukanya.

“Kita memandang dengan 3 tahun Banten dengan angka pengangguran tertinggi ini juga sebuah barometer ke gagalan Provinsi dalam mensejahterakan masyarakat, ditambah dengan pengangguran yang pastinya akan terus meningkat di Provinsi ini paska pandemi, Provinsi tidak ada langkah inovatif dalam menanggulangi ini,” tegasnya.

Hal serupa diungkapkan Koordinator Komunitas Soedirman (KMS 30), Fikri Maswandi. Ia juga menyebut jika Provinsi Banten yang kini berusia ke-20 tahun banyak mengalami persoalan yang tak ada perhatian serius dan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten

“Diantaranya soal tingkat pengangguran terbuka (TPT) di posisi tertinggi, kemiskinan meningkat, kesehatan memburuk, pendidikan gratis yang tidak jelas juga tidak ada langkah strategis dan tidak menjadi prioritas WH-Andika di kondisi Covid,” katanya

Sementara, Ketua Kumala PW Serang, Misbahudin mengatakan, Provinsi Banten yang telah berusia 20 tahun masih belum bisa memberikan harapan terhadap masyarakat luas.

“Bahkan selama pergantian beberapa pemimpin di Banten, ternyata jauh dari pada yang di harapkan,” ucapnya.

Menurutnya, selama kepemimpinan WH-Andika, Provinsi Banten belum dapat memberikan perubahan yang signifikan.

“Semakin memperburuk keadaan dengan janji politik yang meninabobokan masyarakat Banten,” katanya (*/Faqih)

WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien