Fakta Banten – Film musikal anak Naura & Genk Juara yang dirilis 16 November 2017 lalu dinilai menghina Islam dan mengusik SARA. Hal ini berdasarkan kesaksian seorang wanita yang menonton langsung film yang disutradari oleh Eugene Panji ini.
“Menurut saya, film ini secara implisit (merupakan) curahan hati si pembuat film atas kebenciannya pada kami, Muslim, yang membela agama kami yang sudah dilecehkan oleh si penista agama.” unggah Nina Asterly melalui akun fesbuknya pada Senin (20/11/17) siang.
Nina menyampaikan kesan ini setelah menonton Naura & Genk Juara bersama anaknya di bioskop. Ia mengaku menyesal dan tidak merekomendasikan film ini kepada masyarakat.
“Saya pikir cocok untuk anak-anak, tapi ternyata jauh dari sebuah film epik dan tidak cocok untuk anak-anak.” terangnya.
Nina mengungkap, film ini mendiskreditkan kaum Muslimin karena menampilkan penjahat sebagai sosok yang mengenakan busana Muslim dan menggunakan atribut Muslim bahkan meneriakkan kalimat-kalimat suci yang disebut kalimat thayyibah dalam Islam.
“Para penjahat digambarkan orang yang berjenggot, brewokan, selalu mengucapkan istighfar dan mengucapkan kalimat-kalimat Allah lainnya.” ungkap Nina tegas. Tak hanya itu, ada adegan mengucapkan takbir (kalimat Allahu Akbar) oleh pelaku keburukan ketika mereka mendapat serangan balik dari para anak-anak yang digambarkan sebagai Genk Juara dalam film itu.
“Lebih ekstrem lagi saat si penjahat lantang mengucapkan kalimat takbir berkali-kali dan kalimat-kalimat Allah lainnya.” tegasnya.
Sebagai orang tua, Nina jelas mengakui kebingungannya. Apalagi ketika anaknya lekas bertanya, kenapa orang Islam (dalam film itu) digambarkan sebagai pelaku kejahatan, mencuri, dan tindakan buruk lainnya.
Sedangkan sebagai konsumen, Nina mengaku kecewa hingga dirinya menyarankan masyarakat agar tidak mendatangi bioskop untuk menonton film ini. (*/Dakwahmedia.my.id)