Basarnas Banten Gelar Pelatihan Pencarian dan Pertolongan Bencana
SERANG – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Search And Rescue (Basarnas) Banten tengah mengadakan pelatihan pencarian dan pertolongan bencana untuk antisipasi sunda megatrush yang pernah disimulasikan oleh BPPT.
Dikatakan Kepala Basarnas Banten M Zaenal Arifin, pembukaan rapat koordinasi dan pelatihan pencarian dan pertolongan 2019 ini dalam rangka untuk brainstorming terkait dengan masalah bencana megatrush dan juga kaitannya nanti dengan penanganan pengungsi dari luar negeri yang sering terjadi di wilayah provinsi Banten.
kemudian selain itu, pihaknya juga nanti akan menyusun terkait dengan masalah penanganannya.
“Untuk kegiatan rakor nanti kita melibatkan dari unsur potensi dari unsur TNI Polri kemudian stakeholder yang ada dan potensi SAR yang ada di Banten kemudian untuk kegiatan pelatihan potensi sendiri ini kami fokus di tahun ini adalah potensi SAR yang ada di Kabupaten Lebak,” katanya.
Sebelumnya Ia mengatakan, tahun lalu pihaknya sudah melaksanakan kegiatan tersebut di Kabupaten Pandeglang, oleh sebab itu, pada tahun ini dilaksanakan di Kabupaten Lebak untuk teknik pertolongan di permukaan air.
“Untuk kegiatan rakor sendiri kita laksanakan dua hari kita laksanakan di 29-30 April ini, kemudian untuk pelatihan potensi di Kabupaten Lebak kita lakukan di 2-4 Mei 2019. Nanti setelah kita laksanakan brainstorming terkait dengan masalah megatrush nah ini kita akan tindak lanjuti nanti, karena berbicara megatrush tentunya tidak cukup sekali karena dampaknya akan sangat luas sehingga akan kita tindak lanjuti dengan pertemuan ataupun penyusunan rencana kontinjensi berikutnya,” ucapnya.
Kemudian terkait dengan masalah penyusunan rencana potensi penanganan pengungsi dari luar negeri imigran, menurutnya akan dibicarakan besok pada hari kedua rapat koordinasi pencarian dan pertolongan.
“Jadi termasuk salah satu alasan adalah posisi potensi di Kabupaten Lebak terkait dengan masalah gempa juga relatif tinggi, sering, hampir tiap hari mungkin disana di sesar yang ada disana, ini gempa karena wilayah disana ekstrim ombak rata-rata 2,5 meter, ekstrimnya sampe 7 meter, jadi kita akan lakukan pelatihan ini bergulir,” pungkasnya. (*/Dave)