Bendungan Pamarayan, Cagar Budaya yang Bersejarah di Indonesia

SERANG – Bendungan Lama Pamarayan adalah bendung terbesar pertama yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda di Indonesia. Berada di Propinsi Banten, bendungan ini berada di dua wilayah. Sebagian terletak di Desa Pamarayan, Kecamatan Pamarayan, dan setengah badan bendungan terletak di Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Bangunan Bendung Lama Pamarayan memiliki panjang 191,65 m yang terdiri atas bangunan utama, ruang kontrol, bendungan sekunder, ruang lori, jembatan, serta rel lori. Bangunan pintu air ini memiliki konstruksi many spanned bridge with towers compositions (bentangan sepanjang sungai dan memiliki bangunan menara), dengan 10 pintu air, mirip dengan Bendung Pintu Air 10 di Kota Tangerang.

Secara arsitektur, Bendungan Pamarayan ini merupakan imitasi dari bangunan kuil di Athena (Yunani) yang dibangun antara 437-432 SM atau pintu gerbang (gateway) dengan prinsip konstruksi dan opening within flinking column and entablature (sebuah bukaan yang diapit kolom berentablature).

Bangunan ini menerapkan arsitektur order yang berdenah empat persegi panjang. Kolom-kolomnya berbentuk persegi masif bersegmen (entablature) yang terkesan kokoh yang berfungsi sebagai landasan plat-plat baja untuk membendung aliran air sungai. Kolom-kolom tersebut bagian bawahnya berlorong, berfungsi untuk memudahkan akses ke bagian depan dan belakang bangunan pintu air.

Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Bara Hudaya mengatakan, Pemerintah Provinsi Banten mendukung Bendungan Pamarayan untuk dijadikan wisata unggulan. Selain itu dia juga menyebut bahwa bendungan ini syarat akan makna-makna historis yang mesti diketahui oleh generasi muda.

“Situs Bendungan Pamarayan ini merupakan salah satu peninggalan yang syarat akan sejarah. Ditambah memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi. Sehingga Kalau dipelihara dapat bermanfaat untuk generasi muda,” katanya kepada wartawan saat dikonfirmasi, Minggu (25/7/2021).

Bara menuturkan, dalam pemeliharaannya, Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten salah satu tugasnya adalah untuk melestarikan cagar Bendungan Pamarayan bersama-sama dengan masyarakat.

“Pelestarian Bendungan Lama Pamarayan ini menjadi bukti sejarah dan pembelajaran bagi generasi penerus bangsa. Selain itu bisa jadi destinasi wisata berbasis cagar budaya. Keberadaan Bendungan Baru Pamarayan selain memiliki fungsi utama menjadi pengontrol debit air juga menjadi ikon kebanggaan sekaligus lokasi wisata masyarakat,” pungkasnya. (***)

Honda