Loading...
Loading...
Loading...

Kumpulkan Tokoh Sambil Bukber, Ketua PUB Sebut Kondisi Banten Saat Ini Sedang Tidak Baik-Baik Saja

SERANG – Ketua Pengurus Pusat Perkumpulan Urang Banten (PP PUB), Taufiqurrahman Ruki, menyoroti berbagai persoalan yang terjadi saat ini, baik di sektor ekonomi, politik, hingga kondisi cuaca.

Hal itu ia sampaikan dalam acara Buka Puasa Bersama (Bukber) PUB di kediaman Sekretaris Umum PP PUB, Taman Graha Asri, Kota Serang, pada Selasa (18/3/2025).

Pantauan Fakta Banten, acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh di Banten, di antaranya Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah, Anggota DPR RI Tubagus Hairul Jaman, Anggota DPD RI Ade Yuliasih, mantan Bupati Serang Akhmad Taufik Nuriman, serta sejumlah tamu undangan penting lainnya.

Dalam sambutannya, Taufiqurrahman Ruki menegaskan bahwa situasi saat ini sedang tidak baik-baik saja.

“Keadaan ekonomi, politik, hingga cuaca ingat! Kondisi sekarang sedang tidak baik-baik saja,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa perubahan yang terjadi di berbagai aspek membawa ketidakpastian.

“Setiap perubahan pasti ada ketidakpastian. Ini terjadi di kampung kita, Banten. Gubernur baru, Walikota dan Bupati baru, tentu perubahan yang ada juga akan membawa dinamika baru,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengajak masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan perubahan agar tidak tertinggal.

“Bagaimana kita menyesuaikan diri dengan perubahan ini? Kalau tidak, kita pasti akan ketinggalan,” tegasnya.

Dalam sambutanya, Ruki menekankan pentingnya mencermati langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintahan baru, baik eksekutif maupun legislatif.

“Perubahan itu mau tidak mau harus kita ikuti. Kita tinggal melihat nanti, seperti apa arah kebijakan pemerintah baru ini?” katanya.

Di sektor ekonomi, ia mengungkapkan kekhawatiran terhadap kondisi yang semakin menurun.

“Ekonomi kita turun 5 persen, ini menandakan situasi sedang tidak baik-baik saja,” ungkapnya.

Ia bahkan membandingkan situasi saat ini dengan krisis ekonomi yang terjadi pada 1998.

“Ingat nggak saat krisis 1998? Saat itu nilai tukar rupiah terhadap dolar yang awalnya Rp2.400 langsung anjlok ke Rp14.000. Apakah kita siap menghadapi ekonomi yang tidak baik-baik ini? Semoga tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Ia juga menyoroti kebijakan Presiden terkait investasi.

“Jangankan kita, bahkan pengusaha besar pun kesulitan. Ada hak modal Rp1.000 triliun, tapi tetap saja tantangannya besar,” katanya.

Dari sisi politik, Ruki menyinggung dinamika di tingkat nasional, terutama terkait pemerintahan Prabowo dan kebijakan politik yang masih dipengaruhi oleh Presiden Jokowi.

“Politik nasional terus bergerak, Prabowo dan kabinetnya masih dalam bayang-bayang pemerintahan sebelumnya. Sementara itu, Mega (Megawati) tidak tinggal diam, apalagi dengan penangkapan Hasto. Semua ini menunjukkan bahwa situasi politik semakin kompleks(Rumit-Red),” jelasnya.

Lebih jauh Ia juga mengungkapkan bahwa dinamika politik nasional turut berimbas ke Provinsi Banten.

“Apa yang terjadi di tingkat nasional juga akan berdampak di Banten,” tambahnya.

Selain persoalan ekonomi dan politik, Ruki juga menyoroti kondisi cuaca yang semakin tidak menentu.

“Bukan hanya ekonomi dan politik, cuaca pun sedang tidak baik-baik saja,” ujarnya.

Ia mencontohkan bencana banjir yang terjadi di Padarincang, Kota Serang, dan berharap pemerintah segera turun tangan membantu masyarakat yang terdampak.

“Semoga pemerintah bisa segera membantu warga yang terdampak banjir di Padarincang,” pungkasnya.(*/Nandi).

Loading...
WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien