Pemprov Banten Siaga Mudik Lebaran 1443 Hijriyah

Sankyu

 

SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, memerintahkan seluruh jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Pada musim Mudik Idhul Fitri 1443 H/2022 kali ini, Gubernur WH dan Wagub Andika memberikan perhatian penuh.

Salah satu fasilitas krusial dalam mudik adalah kondisi jalan, seluruh jalan yang merupakan kewenangan Pemprov Banten sudah seluruhnya dalam kondisi mantap. Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, jalur atau ruas jalan yang menjadi kewenangan Provinsi bisa aman dan nyaman dilalui oleh masyarakat.

“Terlebih di masa mudik lebaran ini, beliau (Gubernur Banten dan Wagub Banten) memberikan atensi khusus, agar para pemudik yang datang atau melintas di Provinsi Banten bisa nyaman dengan infrastruktur jalan yang baik,” katanya.

Tidak berhenti di sana, untuk memastikan bahwa jalan-jalan kewenangan Provinsi Banten dalam kondisi baik, Dinas PUPR provinsi Banten membentuk Tim Monitoring. Tim ini bertugas untuk mengawasi dan memonitor kondisi jalan. Dikatakan Arlan, monitoring yang dilakukannya itu lebih kepada kondisi jalan. Sebab kalau untuk kerusakan atau lubang, itu sepertinya minim, karena jalan Provinsi sudah hampir mantap secara keseluruhan.

“Berdasarkan hasil monitoring yang sudah berjalan, alhamdulillah kondisinya masih baik dan mantap untuk dilalui,” ucapnya.

Adapun terkait titik-titik yang menjadi fokus perhatian Pemprov, tambah Arlan, yakni beberapa ruas jalan di wilayah Kota Serang. Kalau Untuk Pandeglang itu jalan Mengger – Caringin, karena itu merupakan jalur wisata. Serta jalan Provinsi di sekitar alun-alun Pandeglang. Sedangkan untuk di wilayah Serang yakni jalan Teneng, Cinangka, Taktakan dan Gunung Sari.

“Karena selain jalur mudik, untuk di Serang itu juga ada jalur wisata yang harus diperhatikan di musim libur lebaran ini,” katanya.

Menurut Arlan, saat ini panjang jalan kewenangan Provinsi Banten mencapai 762.026 km. Dan, seluruh sudah dalam kondisi jalan mantap.

Sementara itu, Dinas Perhubungan Provinsi Banten terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam mempersiapkan arus mudik lebaran tahun ini, baik itu dengan Kementerian Perhubungan (Kemnhub), Kepolisian, Pengelolaan Penyebaran Pelabuhan Merak, Pengelola Jalan Tol serta pihak lainnya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Tri Nurtopo mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa hal dalam mempersiapkan arus mudik lebaran tahun 2022 ini, salah satu diantaranya dengan menyiapkan posko-posko pengaturan lalu lintas.

“Kita menyediakan posko angkutan laut yang ada di Tangerang untuk menuju Kepulauan Seribu, kami juga beberapa kali melakukan rapat dan sudah ada peningkatan selama 2 hari ini di Merak, jadi persiapan ini kita koordinasikan,” katanya.

Tri juga menyampaikan selain terdapat posko bersama dengan pihak-pihak terkait, seperti posko di Merak, Mercusuar (Anyer, red) dan lainnya, pihaknya juga mendirikan posko-posko di tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kemacetan dan akan menerjunkan ratusan personil di lapangan. Tri mengatakan, ada sekitar 14 posko, di kawasan kemacetan, seperti Simpang Anyer, Ciwandan, Baros dan di Palima juga karena itu kan arus untuk yang ke Pandeglang, Ciomas dan akses wisata. Selain itu, Dishub Provinsi Banten juga mendirikan Posko Bersama di Merak yang bergabung dari semua pihak.

Sementara untuk personil, Dishub Provinsi Banten menerjunkan 200-an personil. Personil ini, akan bertugas pada posko-posko yang berada di titik kemacetan maupun tempat-tempat wisata. Personil tersebut, akan bertugas selama H-7 dan H + 7 Lebaran 1443 H.

Pemprov Banten Sosialisasi Sadar Wisata

Provinsi Banten menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan lokal, daerah maupun mancanegara. Terlebih dikala momen libur panjang seperti lebaran tahun ini, jutaan wisatawan dipastikan akan berkunjung ke Banten.

Daerah yang masih menjadi primadona bagi wisatawan di wilayah pesisir pantai seperti Anyer, Cinangka, Carita sampai Labuan. Sedangkan di wilayah utara, ada Tanjung Kait dan Tanjung Pasir yang keelokannya begitu menawan. Selain itu, ada juga puluhan tempat wisata buatan yang dipastikan akan ramai dikunjungi yang tersebar di seluruh wilayah di Provinsi Banten.

Sekda ramadhan

Menghadapi momen itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Al Hamidi mengatakan, Pemprov Banten terus memberikan sosialiasi sadar wisata kepada masyarakat dan seluruh stake holder, pengusaha restoran, pengelola wisata, hotel, pengelola parkir serta Balawista. Pemprov Banten terus menjalin bersinergi, bekerja sama memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan yang akan berlibur.

Melalui sosialisasi tersebut, lanjut Hamidi, masyarakat di sekitar tempat wisata diharapkan bisa menjaga momen libur panjang ini dengan sebaik-baiknya, agar wisatawan bisa betah dan nyaman, sehingga akan kembali datang.

“Jangan sampai ada lagi hal-hal viral yang negatif, sehingga dapat mengurangi kunjungan wisatawan ke Banten,” katanya.

Untuk memastikan itu, Lanjut Al Hamidi, Pemprov Banten sudah melakukan koordinasi dengan Pemda setempat agar bersama-sama menjaga iklim kebangkitan perekonomian dari sektor pariwisata ini dengan baik.

“Karena kita ingin, kebangkitan sektor pariwisata ini terus berkelanjutan,” imbuhnya.

Antisipasi Bencana

Selama perayaan idulfitri 1443 H, Pemprov Banten juga melakukan antisipasi terhadap kemungkinan bencana. Selasa, 26 April 2022, Pemprov Banten menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana di lapangan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, di Kota Serang.

Apel dipimpin Sekretaris Daerah (sekda) Provinsi Banten Al Muktabar, diikuti oleh Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Banten Nana Suryana, perwakilan BPBD dari daerah terdekat, unsur TNI dan Polri, Basarnas Provinsi Banten, Satpol PP Provinsi Banten, unsur relawan, BMKG Serang dan Tangerang serta OPD terkait.

Kalak BPBD Banten Nana Suryana seusai apel pagi mengatakan, dalam menghadapi libur panjang lebaran nanti, pihaknya akan mengerahkan 80 personil yang disebar ke setiap titik posko pelayanan bersama OPD lainnya.

Setiap posko ditempatkan satu regu yang akan secara bergantian melakukan penjagaan selama 24 jam.

Antisipasi kebencanaan menjadi prioritas untuk dilakukan pencegahan. Saat ini, yang sedang kita antisipasi bersama adalah potensi tsunami yang terjadi akibat dampak dari aktivitas Anak Gunung Krakatau yang belakangan mulai aktif kembali.

“Itu sudah kita antisipasi bersama, dari mulai tingkat daerah sampai pusat,” katanya.

Nana melanjutkan, dalam mengantisipasi itu Pemprov Banten sudah melakukan kesiapsiagaan sejak dini, seperti pengaktifan kembali alat Early Warning System (EWS) di tiga daerah yang berpotensi terjadi gempa yang dapat menimbulkan tsunami yakni daerah Pasauran, Kabupaten Serang serta di Panimbang dan Labuan, Kabupaten Pandeglang.

“Kondisi sirine dari tiga lokasi, yang berfungsi dua yaitu di Panimbang dan Labuan, yang 1 di Pasauran masih dalam perbaikan oleh BMKG setelah sebelumnya ada yang mencuri bagian dari alat tersebut,” ungkapnya.

Menurut Nana, BPBD Banten sudah mendapat izin penggunaan aplikasi EWS yang dimotori oleh BMKG Pusat. Aplikasi itu saat ini sudah disosialisasikan ke seluruh masyarakat serta Muspika di tingkat Kecamatan di Provinsi Banten, khususnya bagi daerah-darah yang berpotensi terjadi bencana.

Fungsinya, dengan aplikasi yang terpasang di masing-masing smartphone itu bisa mengetahui potensi bencana apa yang akan terjadi.

“Dengan begitu, masyarakat bisa sejak dini mengantisipasi dan melakukan evakuasi mandiri ke tempat-tempat yang aman,” jelasnya. ***

Honda