Respon WH Saat Tahu Kebijakannya Banyak Dikritik; Tidak Masalah Didemo

Bawaslu Cilegon Stop Politik Uang

SERANG – Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) tegaskan akan tetap menutup tempat wisata sesuai dengan Instruksi Gubernur Banten Nomor 556/901-DISPAR/2021 tentang Penutupan Sementara Destinasi Wisata Dampak Libur Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021 di Provinsi Banten.

Kebijakan yang telah diterbitkan per tanggal 15 Mei 2021 itu diketahui menuai banyak kritik dan protes dari sejumlah kalangan. Diantaranya datang dari para pedagang dan pengelola wisata.

Terkait dengan adanya penolakan Instruksi Gubernur tersebut, WH menegaskan bahwa ia akan tetap pada keputusannya untuk menutup tempat wisata, guna menghindari penyebaran Covid-19 di Provinsi Banten.

“Tidak masalah didemo. Karena demo itu kepentingan mereka bukan untuk kepentingan umum. Bagi saya, kepentingan umum harus ditegakkan dan diutamakan,” jelas WH dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Minggu (16/5/2021).

Jika tempat wisata tetap dibuka, dirinya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi setelah libur hari raya berakhir. Bukan tidak mungkin kata dia, kasus Covid-19 di Banten akan semakin meningkat dan masyarakat juga yang menjadi korbannya.

Advert

KPU Cilegon Coblos

“Saya tidak mau. Karena saya tidak mau Banten yang sudah masuk zona kuning semua, di situ akan terjadi penularan. Jangan hanya karena kepentingan sekelompok orang hanya untuk memuaskan keinginannya harus mengorbankan yang lain,” katanya.

“Gak ada urusan mau protes, mau demo, mau digugat. Tapi fakta yang kemarin jelas bahwa masyarakat sudah tidak bisa ditata lagi, dan pemerintah harus bersikap,” sambungnya.

Dilain hal, ia akan memberikan sanksi kepada provokator yang menolak atas Ingub tentang penutupan tempat wisata tersebut. Pihaknya bersama tim saat ini mengaku masih menginventarisir terkait ketidakpatuhan dari pengelola tempat wisata ataupun kelompok-kelompok tertentu.

“Paling tidak saya sudah sampaikan bahwa ini ditutup. Memang masih ada yang datang tapi berkurang. Kalau kemarin sudah tidak bisa dikontrol, ini juga yang mungkin membuat pengelola juga tidak bisa berbuat apa-apa,” jelasnya.

“Sedari awal saya sudah bilang, susah untuk Banten jika mudik dilarang, sedangkan wisata dibuka. Yang tidak bisa mudik, pasti datang ke tempat wisata, pantai-pantai di Banten,” pungkasnya. (*/Faqih)

PUPR Banten Infografis
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien