Sejarawan: Pembangunan dan Kesejahteraan di Banten Belum Merata

DPRD Pandeglang Adhyaksa

SERANG – Sejarawan Indonesia kelahiran Rangkasbitung, Bonnie Triyana mengkritisi pemerintahan Provinsi Banten yang menginjak usia ke-19 tahun pasca terpisah dari Jawa Barat namun masih belum mampu memaksimalkan potensi daerah untuk kemajuan dan perkembangan daerahnya.

“Kalau saya lihat Provinsi ini (Banten -red) pasti identik ketinggalan, saya kira Banten punya banyak potensi,” ucapnya saat menyampaikan materi dalam gelaran Diskusi Publik, Rabu (2/10/2019), di Aula lantai I Gedung DPRD Banten.

Pimpinan Redaksi (Pimred) sebuah majalah sejarah nasional itu pun menuturkan jika Pemprov Banten perlu memaksimalkan perannya agar Banten lebih maju. Menurutnya, masih banyak PR yang harus segera dituntaskan oleh Pemprov Banten agar bisa memperbaiki keadaan daerah.

Loading...

“Selain mendorong pertumbuhan, kita juga harus memastikan bahwa Pemprov Banten bisa memastikan ada pemerataan pembangunan, pemerataan kesejahteraan, kemakmuran di seluruh wilayah Banten. Saya kira itu harapan dari saya dan semua orang di Banten,” ujar pria berusia 40 tahun tersebut.

Kendati Pemprov Banten mengklaim adanya penurunan angka pengangguran, diterangkan Bonnie, bahwa hal tersebut bukan menjadi ukuran bagi tingkat kesejahteraan masyarakat Banten.

“Angka itu cuma statistik, kita bicara realita aja. Kata Stalin, satu orang mati tragedi, sepuluh orang mati itu statistik,” tandasnya. (*/Qih)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien