Terkait Dukungan ke Sandiaga Uno, Ketum PB MA Tegaskan Netral

 

SERANG – Ketua Umum PB Mathla’ul Anwar (MA) KH Embay Mulya Syarief membantah dirinya memberikan dukungan kepada Sandiaga Uno menjadi Presiden 2024 dalam Ijtima Ulama Banten yang digelar di Kota Serang beberapa waktu lalu.

Embay mengaku datang ke acara tersebut diundang untuk memberikan tausyiah dan dirinya terang-terangan telah meminta kepada yang mengundang dirinya agar tidak ada deklarasi dukungan kepada siapapun dalam acara tersebut.

“Saya itu kan diundang hanya untuk memberi tausiyah. Yang datang ke sini ngundang saya nganterin undangan, saya bilang jangan ada deklarasi-deklarasian. Saya bilang masih jauh. Dan yang didukung itu kan kalau sudah definitif menjadi calon yang sudah ditetapkan KPU (Komisi Pemilihan Umum). Ternyata ada acara (deklarasi) itu. Saya juga kan gak sampai selesai. Habis ngasih tausiyah ya saya pulang,” ujar Embay Mulya Syarief saat dikonfirmasi, pada Kamis, 26 Mei 2022.

Tokoh Banten ini mengungkapkan, bahwa dirinya datang hanya untuk memberikan tausyiah. Dan yang disampaikan dalam tausyiah kata dia, untuk mengajak agar menciptakan pilpres 2024 teduh, sejuk, dan aman.

DPRD Cilegon Anti Korupsi

“Sekarang ini yang mau didukung siapa gitu, loh? Calonnya juga belum ada. Kan itu mereka sedang sosialisasi, ya silahkan saja sosialisasikan,” katanya.

Diundang untuk memberikan tausiyah, dalam video saya juga begitu. Ini kan dalam rangka pilpres 2024, jangan sampai seperti 2019 nanti panas. Kita bikin pilpres 2024 itu teduh sejuk aman, saya bilang begitu (dalam tausyiah),” ungkapnya.

Menanggapi ramainya pemberitaan dirinya mendukung Sandiaga Uno, Embay dengan tegas mengatakan tidak pernah memberikan dukungan dalam acara tersebut.

“Itu kan yang buat opini (pihak) media, bukan saya. Ya saya ga ngerasa dukung siapa dukung siapa. Saya diundang untuk ngasi tausyiah. Dan tausiyah itu kan memang kewajiban saya untuk memberikan pemahaman agar pilpres itu jangan sampai ribut kaya gitu,” katanya.

Embay juga menegaskan bahwa MA tidak berpolitik praktis dan dirinya tidak terlibat dalam aksi dukung mendukung, apa lagi MA sebagai organisasi.

“MA tidak boleh berpolitik praktis, tidak berpihak kepada siapapun kalau MA-nya. Kalo pribadi kan punya hak politik (individual) ya silahkan masing-masing. Ya tidak adalah dukung mendukung itu, tidak ada kalo saya pribadi, apa lagi MA. Memang di sana ada kader MA yang ikut jadi panitia, Ketua Gema, Ketua Generasi Muda Mathla’ul Anwar, itu hak politik dia kan,” pungkasnya. (*/Faqih)

KS Anti Korupsi
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien