UPT BP2MI Sebut 1.100 Pekerja Migran dari Banten Tertunda Berangkat ke Taiwan karena Pandemi Covid-19
SERANG – Jelang kembali dibukanya negara-negara tujuan PMI (pekerja migran Indonesia) pada tahun 2022, UPT BP2MI Serang melakukan serangkaian persiapan guna kembali memberangkatkan para CPMI (Calon Pekerja Migran Indonesia) asal Banten ke negara-negara penempatan.
Hal itu menyusul tertundanya sebanyak 1.100 CPMI (Calon Pekerja Migran Indonesia) asal Provinsi Banten sepanjang tahun 2021 yang akan berangkat ke Taiwan lantaran masih mewabahnya pandemi Covid-19.
“Semenjak covid di tahun 2020 sampai sekaeang kan banyak negara penempatan yang menutup, negara sana yang menutup, bukan Indonesia, kayak Jepang, Korea, Thailand dan yang lainnya. Nah sekarang mau buka (tahun 2022), dan untuk mengantisipasi kami persiapan, kami undang pemprov dan perbankan,” kata Kepala UPT BP2MI Cabang Serang, Joko Purwanto kepada awak media, Rabu (3/11/2021).
“CPMI Banten yang tertunsa ada 1.100 orang, itu yang ke Taiwan, belum Korea, Malaysia, masih kami data, imbuhnya.
Percaloan PMI ilegal masih menjadi pembahasan prioritas UPT BP2MI Serang bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten. Sehingga sosialisasi terhadap masyarakat akan bahaya percaloan PMI ilegal masih menjadi hal yang harus terus dilakukan.
Untuk itu, para masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri pun diminta untuk terus melakukan konsuktasi ke BP2MI atau dinas-dinas terkait sebelum berangkat ke luar negeri. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Tahun 2021, kami memproses kepulangan 6.994 orang yang turun di (Bandara) Soetta, itu semua bermasalah. Masih banyak calo, makanya saya sering turun ke daerah, mensosialisasikan agar jangan berangkat ke luar negeri secara ilegal,” ujar Joko.
Sementara itu, mewabahnya pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020 membuat PMI asal Banten berkurang secara drastis. Bahkan, data dari Disnakertrans Provinsi Banten mencatat, di tahun 2021 hanya ada 974 PMI asal Banten yang berangkat ke negara penempatan.
“Karena pandemi, tahun 2021 itu hanya 974 orang (PMI), kalau normalnya itu 15 ribu orang. Karena sedang covid dan negara penempatan juga belum buka,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Provinsi Banten, Al Hamidi.
Dengan tegas, Disnakertrans Provinsi Banten mendukung persiapan BP2MI jelang kembali dibukanya sejumlah negara penempatan di tahun 2022. Termasuk melakukan pengawasan dalam memberantas percaloan ilegal di Provinsi Banten.
“Kita ada tim satgas TKI, tugas kita mengawasi, menindak, apabila penempatan ilegal kita akan sikat,” tandasnya. (*/YS)