Awalnya Coba-coba, Juhro Pengrajin Kue di Cilegon Ini Sudah Merasakan ‘Manisnya Gipang’

BI Banten Belanja Nataru

CILEGON – Berawal dari seringnya tetangga yang menyuruh dibuatkan kue gipang, akhirnya aktivitasnya yang awalnya dianggap sepele namun saat ini telah berbuah manis.

Perjalanan merintis usaha ini dialami Juhro, salah seorang pengrajin kue gipang panganan khas Kota Cilegon, Banten.

Saat didatangi di kediamanya, Juhro mengaku sudah mengeluti usahanya sejak tahun 2007 hingga saat ini. Dan dari hasil kerja kerasnya bersama dengan adik-adiknya, kini usahanya semakin melejit hingga banyak pesanan baik dari toko pusat oleh-oleh yang ada di Serang maupun warga sekitar.

Panganan Gipang yang diberi Merk Dagang ‘Tiga Bunda’ ini selalu habis terjual, padahal dalam sehari sebanyak 350 pak diproduksi oleh Juhro. Antusiasme masyarakat terhadap panganan lokal gipang ini, membuat gipang dengan harga jual Rp 12 ribu ini, selalu ludes terjual.

“Awalnya para tetangga yang memesan, lama-kelamaan pesanan itu semakin meluas dari pusat oleh – oleh yang ada di Serang dan Cilegon sampai dengan warga sekitar,” ujarnya saat ditemui di rumahnya di Jalan Purbaya, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon, Senin (13/3/2017).

Pijat Refleksi

Lebih lanjut dikatakan Juhro, menjelang Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha, jadi moment yang berkah untuk usahanya ini. Pasalnya di moment tersebut, pihaknya akan kebanjiran pesanan, bahkan produksinya bisa melonjak hingga 10 kali lipat setiap harinya.

“Kalau lebaran pesanan datang dari mana – mana, lumayan saja kang dari hasil ini bisa menambah pendapatan keluarga,” ujarnya lagi.

Kue gipang ini diketahui memiliki rasa yang renyah, manis, sedikit lengket karena terbuat dari ketan yang dicampur dengan air gula.

Boleh dibilang bahan-bahan pembuat kue gipang sangat sederhana. Bahan utama untuk membuatnya adalah beras ketan putih atau ketan merah. Setelah dikukus, ketan lalu didinginkan dan dicuci air bersih lalu ketan pun dijemur hingga kering. Nah, kemudian barulah digoreng dan dicampur dengan air gula sehingga teksturnya khas sedikit lengket saat disantap.

Gipang yang sudah jadi lalu dipotong-potong tipis. Jika dulu gipang tidak memiliki variasi rasa, kini gipang dibuat dalam berbagai varian rasa seperti rasa pandan dan gula merah. Ada pula yang dioles dengan selai kacang diatasnya untuk memberikan rasa yang gurih-gurih enak.

Gipang menjadi salah satu makanan ringan khas Banten yang cukup populer baik dinikmati sebagai camilan maupun oleh-oleh. (*)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien