BI dan Pemerintah Gelar Rakor Bahas Pembangunan Banten, Infrastruktur Disoro

BI Banten Belanja Nataru

SERANG – Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi Banten menggelar Rakor Pengembangan Ekonomi Daerah di Kantor Perwakilan BI Provinsi Banten, Kamis (21/12/2017).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Deputi Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, perwakilan Menko Kamaritiman, Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata, PDT dan Kepala Daerah di Provinsi Banten.

Dalam Rakor tersebut ada 6 kesepakatan yang diambil peserta forum.

Infrastruktur dan percepatan pembangunan daerah menjadi fokus utama dalam pembahasan di Rakor yang telah dilakukan sebelumnya pada 12 September 2017 lalu.

Dikatakan Rosmaya Hadi, ada 6 kesepakatan yang diambil salah satunya mendorong kerjasama pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar pedesaan berupa penyediaan tenaga listrik, sarana dan prasarana fasilitas umum.

“Diantaranya sekolah, rumah sakit, penyediaan air bersih dan MCK kawasan pedesaan dan daerah
wisata,” ujar Deputi Gubernur BI saat konferensi pers, Kamis (21/12/2017).

Sektor pariwisata adalah potensi yang akan digenjot dalam strategi pembangunan Provinsi Banten ke depan. Pengembangan destinasi desa wisata berbasis pertanian (agrowisata) dan geopark,
serta wisata bahari yang dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Integrasi dan penguatan branding wisata serta promosi logo Pesona Indonesia dan Exciting Banten dengan penguatan konektivitas digital, serta penggunaan teknologi informasi dan e-commerce.

Pijat Refleksi

“Mempercepat pembangunan infrastruktur yang mendukung tumbuhnya sektor ekonomi
potensial,” imbuhnya.

Beberapa proyek yang menjadi prioritas di Banten, antara lain jalan Tol Serang-Panimbang untuk mendukung KEK Tanjung Lesung, perluasan ruas jalan Bayah-Cibarenok dan Cibaliung-Sumur, pengembangan kota-kota baru.

Dalam jangka menengah panjang, percepatan penyelesaian pembangunan Bendungan
Kariandan Sindang Heula dan optimalisasi penggunaan infrastruktur yang telah ada
seperti reaktivasi konektivitas jalur kereta Rangkasbitung-Labuan dan Saketi-Bayah.

Selain itu industri baja, petrokimia dan agro industri juga akan didorong lebih baik di tahun-tahun kedepan.

“Mendorong berkembangnya sektor ekonomi potensial sebagai sumber pertumbuhan baru sesuai karakteristik daerah. Banten bagian Utara perlu fokus untuk terus
memperkuat sektor industri baja, petrokimia, tekstil, alas kaki dan agro industri sawit yang saat ini menjadi industri strategis dan kompetitif nasional,” jelas Rosmaya Hadi.

Selain itu, sektor pertanian dan peningkatan daya saing di bidang industri kreatif juga menjadi sorotan dalam Rakor tersebut.

Sementara Gubernur Banten, dengan digelarnya forum ini mengaku kembali bergairah untuk mempercepat pembangunan di Provinsi Banten.

“Forum ini sangat strategis dan penting untuk percepatan pembangunan Banten ini menjadi perhatian khusus, mudah-mudahan forum ini tidak hanya mendorong tapi juga mempercepat,” ujar Wahidin Halim. (*/Yosep)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien