Kebutuhan 3.500 Ton Per Hari, Banten Berpotensi Jadi Lumbung Jagung Nasional

PANDEGLANG – Provinsi Banten adalah satu daerah yang memiliki potensi pengembangan pertanian yang sangat baik. Kondisi geografis dengan lahan pertanian yang sangat luas, Provinsi yang berdiri tahun 2.000 ini sangat berpeluang untuk menjadi Lumbung Jagung Nasional.

Kebutuhan akan hasil pertanian salah satu komoditas palawija tersebut, potensinya sangat besar, mengingat saat ini untuk pemenuhan Jagung dalam negeri masih melalui impor. Bukan hanya kebutuhan nasional, kebutuhan jagung untuk industri di Provinsi Banten sendiri angkanya masih cukup tinggi.

Hasil Survei Dinas Pertanian Provinsi Banten, tahun 2015 kebutuhan jagung untuk industri di Kabupaten Serang saja pertahun mencapai 1.244.940 juta ton. Jumlah tersebut pemenuhannya masih dilakukan oleh produsen jagung dari Luar Banten, bahkan sebagian lainnya masih dicukupi oleh impor.

Dijelaskan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauhid, saat ini peluang Banten untuk memenuhi kebutuhan daerah masih sangat terbuka.

Kartini dprd serang

Dari kebutuhan jagung 3.500 ton perhari, produksi jagung daerah pertahunnya baru mampu menghasilkan 19 ribu ton pertahun.

“Produksi jagung kita (Provinsi Banten-red) pertahun masih jauh untuk mencapai kebutuhan jagung di Provinsi Banten sebesar 1 juta ton lebih pertahunnya,” ujar Agus M Tauhid, saat menghadiri Pelantikan dan Worskhop Gerakan Pemuda Tani Indonesia (GEMPITA) Koordinator Provinsi Banten, di Pendopo Bupati Pandeglang, Kamis (9/2).

Sementara di sisi lain, lahan pertanian di Provinsi Banten masih sangat luas, sekitar 700 ribu hektar lebih lahan sawah dan tegalan tersedia untuk dimanfaatkan dalam produksi jagung.

“Jika 20 ribu hektar saja yang dimanfaatkan sebanyak 100 ribu ton jagung bisa kita hasilkan, dan ini yang akan kita coba tahun ini,” imbuhnya.

Sedangkan, Kabupaten Pandeglang sendiri yang memiliki lahan pertanian terluas di Provinsi Banten, yakni mencapai 58,61 persen dari total lahan pertanian yang dimiliki Provinsi Banten, ditarget dan diprioritaskan untuk menjadi Lumbung Jagung Daerah. (*)

Polda