Semester I 2018, Krakatau Steel Salurkan Rp6,2 M untuk Pinjaman Modal UMKM

Sankyu

CILEGON – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, melalui Divisi Community Development (Comdev) kembali menggelar pelatihan kewirausahaan bagi 100 calon mitra binaan dari seluruh wilayah Banten di tahun 2018 ini.

Pelatihan itu dilaksanakan di Gedung Sponge, Divisi Human Capital and Development Center (HCDC) atau yang dulu akrab disebut Pusdiklat PT KS, Kamis (5/7/2018).

Kepala Dinas Kemitraan Divisi Comdev PT KS Alkafaltationis mengatakan, pelatihan itu merupakan bekal bagi calon mitra binaan atau mitra binaan yang memperoleh bantuan pinjaman modal dari PT KS.

“Pelatihan kewirausahaan itu sangat penting bagi keberlangsungan usaha yang digeluti para calon atau yang sudah menjadi mitra binaan kami. Supaya, dalam menjalani usahanya mereka mampu mengatur manajemen keuangan dan bisnis dengan baik. Tidak mencampur adukan antara dana yang dibuat bisnis dengan dana yang digunakan untuk keperluan pribadi atau keluarga,” kata pria yang akrab disapa Avis ini.

Avis mengatakan, usaha yang dijalani para mitra binaan bisa fokus dan berkembang sesuai dengan apa yang menjadi harapan bersama yaitu menjadi sukses.

Manajer Comdev PT KS, Ridwan Syam, saat memberikan arahan kepada UMKM calon mitra binaan yang akan mendapatkan pinjaman modal usaha / Dok

Comdev PT KS sendiri menyaring sejumlah UMKM untuk jadi mitra binaan, yakni dengan kualifikasi usaha yang memiliki prospek pengembangan, serta omzetnya maksimal hanya Rp2,5 miliar per tahun.

“Para mitra ini kan merupakan golongan UMKM (usaha menengah, kecil, dan mikro). Jadi harus benar-benar dibina. Dan tidak dilepas begitu saja, ada pembinaan dan pendampingan secara intensif terkait perkembangan usahanya,” jelas Avis.

Untuk besaran modal yang dipinjamkan, pihak PT KS memberikan kesempatan bagi mitra untuk mendapatkan bantuan modal hingga maksimal Rp200 juta.

“Selama 2018 ini, PT KS telah menggulirkan dana pinjaman modal ke mitra binaan sejumlah Rp6,2 miliar dengan rincian Rp4,8 miliar digulirkan selama Januari hingga Mei dan Rp1,4 miliar digulirkan untuk mitra yang mengikuti pelatihan tahap kedua di 2018 ini,” terangnya.

Lanjut Avis, untuk pinjaman pertama tidak langsung bernilai besar, kisarannya antara Rp3 juta hingga Rp30 juta. Besaran jasa pengembaliannya pun terhitung sangat ringan yaitu hanya tiga persen per tahun.

Sekda ramadhan

“Baru nanti setelah ada prospek kemajuan, pinjaman bisa diberikan secara maksimal. Dan usaha kalau sudah besar, usaha tersebut akan tetap jadi mitra dan akan berstatus sebagai instruktur bagi mitra usaha binaan lainnya yang masih berkembang,” imbuhnya.

Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Manajer Divisi Comdev PT KS Ridwan Syam menambahkan, program kemitraan yang dilakukan PT KS secara khusus bertujuan menghidupkan iklim usaha di Kota Cilegon dan Banten secara umum.

“UMKM itu harus dibina melalui program kemitraan. Khususnya di Kota Cilegon sebagai ring satu PT KS, tentu menjadi kewajiban PT KS untuk mewujudkan perintisan usaha yang baik bagi masyarakat agar tercipta roda perekonomian yang baik,” ujarnya.

Ridwan mengungkapkan, sudah seharusnya di suatu daerah termasuk Kota Cilegon memiliki souvernir dan makanan khas yang menjadi ikon. Untuk itu, dirinya berharap ada tangan-tangan terampil masyarakat yang menjadikan hal tersebut sebagai rintisan usaha yang serius sehingga akan tercipta ladang usaha yang menjanjikan.

“Kami tentu ingin kedepan akan ada suatu wilayah usaha yang benar-benar bisa menjadi ikon Kota Cilegon. Jadi kalau ada wisatawan atau pendatang yang ingin mencari kekhasan makanan atau souvernir di Kota Cilegon tidak kesulitan menemukannya. Saat ini kan belum ada yang seperti itu. Nah kami berharap mitra kami yang mengarah ke bidang usaha seperti itu bisa mewujudkannya,” tuturnya.

Foto bersama Pengurus IPEMI Cilegon dengan Manajer Comdev PT KS, Ridwan Syam (tengah) / Dok

Selain itu, Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Kota Cilegon Sustri Diana mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi PT KS dalam mewujudkan kemantapan ekonomi masyarakat termasuk yang tergabung dalam lembaga yang dipimpinnya.

“Di IPEMI itu tidak semuanya memiliki usaha yang besar. Banyak juga UMKM yang tergabung dalam IPEMI. Nah, program kemitraan yang ada di PT KS ini tentu sangat membantu kami dalam pembinaan UMKM tersebut,” katanya.

Kedepan berharap kerjasama program kemitraan dengan PT KS bisa terus berlanjut.

“Ini baru pertama kali. Mudah-mudahan PT KS mau terus mengajak kami untuk bermitra,” harapnya.

Diketahui, sebelum adanya peraturan kementerian yang mewajibkan PT KS menyalurkan bantuan modal kemitraan secara mandiri, PT KS pernah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Cilegon dan beberapa lembaga koperasi serta organisasi bisnis dalam menyalurkan modal usaha.

Kerjasama tersebut terbukti sangat efektif dalam menciptakan peningkatan perekonomian masyarakat secara signifikan. Namun, sangat disayangkan kerjasama tersebut terhenti dengan keluarnya peraturan kementerian BUMN yang menegaskan dan mewajibkan pinjaman modal kemitraan harus disalurkan secara mandiri oleh perusahaan BUMN. (*/Asep-Tolet)

Honda