Menteri Urusan Haji dan Umroh Arab Saudi Ternyata Putera Keturunan Banten
INTERNASIONAL – Kerajaan Arab Saudi kebijakan melalui “Saudi Vision 2030” yang bertujuan mendatangkan investasi pengganti minyak sebagai sumber utama pendapatan negara, berimbas ke perubahan nama kementerian dan pergantian menteri.
Salah satunya Kementerian Haji. Mengutip situs Wsj, Senin, 9 Mei 2016, Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman secara resmi mengubahnya menjadi Kementerian Haji dan Umrah.
Sementara untuk menterinya, diganti dari sebelumnya Bandar al-Hajjar dengan Dr. Mohammad Saleh Bin Taher Benten.
Ada yang istimewa atas terpilihnya Mohammad Saleh. Pakar rekayasa teknologi komputer ini adalah warga keturunan Banten, Indonesia. Dia adalah doktor rekayasa komputer lulusan Teknik Komputer dari Universitas Colorado, Amerika Serikat. Sebelumnya, Saleh bersekolah dengan mengambil Teknik Elektro dari King Fahd University of Petroleum and Minerals.
Sejumlah posisi pun pernah diembannya seperti Wakil Menteri Haji serta Dekan Fakultas Sains dan Teknik Komputer King Fahd University of Petroleum and Minerals.
Karena paham IT, ia pun diminta Kerajaan Arab Saudi untuk menerapkan sistem e-Hajj secara penuh ke seluruh dunia pada tahun ini.
E-hajj adalah sistem informasi haji dan umrah yang terintegrasi dengan sejumlah negara. Arab Saudi sebenarnya menghendaki teknologi itu sudah diaplikasikan ke semua negara pada 2015.
Indonesia pun dijadikan pilot project soal penggunaan e-hajj karena jemaahnya paling banyak di dunia.
Itu sebabnya pemerintah Arab Saudi segera melakukan sosialisasi pemberlakukan e-hajj kepada otoritas penyelenggara haji Indonesia sekaligus pula mengintegrasikan sistem teknologi informasi dan komunikasi (ITC) di Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama. (*)
Sumber: viva.co.id