LEBAK – Dalam upaya bersama mewujudkan keluarga Harmonis, Sejahtera dan Berkualitas di Kabupaten Lebak, Bhayangkari Polres Lebak mengadakan Bakti Sosial Isbat Nikah bagi puluhan pasangan suami istri yang belum mempunyai surat nikah, di Hotel Mutiara, pada Jumat (5/1/2018).
Isbat Nikah yang dihadiri langsung oleh Wakapolres Lebak Kompol Fredya Triharbakti ini, melibatkan Pengadilan Agama, Kemenag, Disdukcapil, yang diikuti sekitar 50 pasangan suami istri yang sebelumnya telah melaksanakan nikah secara agama.
Dalam sambutannya, Wakapolres Lebak Kompol Fredya Triharbakti, berharap agar pasangan yang mengikuti sidang isbat ini agar menjadi keluarga yang Sakinnah, Mawaddah dan Warohmah serta dikaruniai keturunan yang soleh-solehah.
Sementara itu, di tempat terpisah Kabag Sumda Polres Lebak Kompol. M. Salim menjelaskan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk lebih mendekatkan masyarakat dengan kepolisian selaku pengayom masyarakat.
“Kegiatan isbat nikah massal ini dalam rangka mendukung kegiatan program Bhayangkari Daerah Banten serta rangkaian kegiatan HUT Bhayangkari. Pasangan setelah menikah ini dulu sudah pernah menikah secara agama. Diharapkan melalui kegiatan ini sebanyak 50 pasangan ini nantinya dapat tercatatat dan mempunyai legalitas secara agama,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Lebak, Nurkholis.
Menurutnya sidang isbat yang digelar oleh Polres Lebak ini sangan patut diapresiasi, karena mengingat di Kabupaten Lebak sendiri masih banyak pasangan suami istri yang belum mempunyai akta nikah (surat nikah) dengan berbagai kendala, baik terbentur dengan kondisi dan minimnya pengetahuan.
“Semoga kegiatan seperti ini dapat dimanfaatkan oleh pasangan yang belum terdata, sehingga dapat berguna dan bermanfaat di kemudian hari,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pasutri asal Cileles, Asmayati mengaku senang dengan kegiatan ini, sehingga mereka telah diakui oleh negara.
“Ya seneng mas, dengan adanya kegiatan ini, selain mendapat legalitas berupa buku nikah, juga pernikahan kami dapat diakui baik secara syariat Islam maupun juga oleh negara,” katanya (*/Sandi)
