LEBAK – Penganiayaan oleh oknum Kepala Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, kepada aktivis LSM, hingga kini masih dalam tahap penyelidikan oleh Polsek Rangkasbitung.
Belum diketahui penyebab persoalan tersebut. Namun dua orang korban pemukulan oleh Kades bernama Hatobi ini, diketahui merupakan warganya sendiri.
Korban pemukulan tersebut yakni, Alek aktivis LSM Laskar Banten Reformasi (LBR), dan Sulastri yang merupakan istri dari Ade Irawan, Ketua LSM LBR yang merupakan warga Kampung Cibereum, Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar.
Sementara Mamik, selaku Ketua LSM LPNK-RI Kabupaten Lebak, menilai bahwa tindakan pemukulan yang dilakukan oleh oknum Kepala Desa terhadap salah satu anggota LSM dan warganya itu sungguh tidak pantas, dan tidak mencerminkan kepemimpinan yang bijak.
“Kami mengutuk keras terhadap aksi pemukulan yang dilakukan oleh oknum Kades terhadap warganya sendiri, dan salah satu anggota LSM. Kami mendesak Kapolres agar segera melakukan tindakaan tegas terhadap oknum Kades tersebut,” ujar Mamik kepada Fakta Banten, Minggu (3/12/2017).
Hal senada juga diungkapkan salah satu warga Desa Aweh yang tidak mau disebutkan namanya. Ia juga turut mengecam tindakan oknum Kades tersebut, yang tega melakukan pemukulan terhadap warganya sendiri.
“Kenapa ya Kepala Desa kok tega melakukan pemukulan terhadap warganya sendiri, apalagi warga yang dipukulnya itu seorang perempuan. Dan untuk aksi pemukulan ini saya mengutuk tindakan oknum tersebut, karena kasus ini telah merusak citra Desa Aweh,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, oknum Kepala Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, melakukan aksi pemukulan tersebut secara membabi buta kepada salah seorang warganya dan anggota LSM, Sabtu (2/12/2017) kemarin.
Hingga berita ini ditayangkan, Hatobi, Kepala Desa Aweh yang disebut sebagai pelaku pemukulan, belum bisa dihubungi dan memberikan keterangan secara resmi. Sementara peristiwa ini sudah heboh menjadi bahan pembicaraan di kalangan warga Aweh. (*/Sandi)