Curug Ciodeng, Surga Tersembunyi “Masih Perawan” di Lebak Selatan

Lazisku

LEBAK – Setelah menemukan pantai yang sekarang menjadi obyek wisata andalan, kini ditemukan tempat-tempat di Kabupaten Lebak yang memiliki potensi destinasi wisata alam lainnya. Namun tempat-tempat tersebut letaknya masih tersembunyi dan belum dikelola dengan baik.

Salah satunya air terjun Ciodeng atau Curug Ciodeng yang terletak di Kampung Ciodeng, Desa Pondok Panjang, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak. Tidak kalah dengan curug lainnya, Curug Ciodeng ini memiliki keindahan tersendiri.

Dari ketinggian sekitar 5 meter, air turun dari tebing bebatuan yang bersumber dari mata air asli hutan. Tumbuhan dan pepohonan di sekitar curug masih terlihat perawan dan hijau. Di bawah curug terdapat kubangan yang cukup besar fan nyaman digunakan untuk berendam atau berenang.

Ks

Sayangnya, lokasi yang sangat memiliki potensi wisata ini belum dikelola dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten Lebak. Padahal bila tempat tersebut ditata secara baik, tidak menutup kemungkinan curug tersebut bisa menjadi tempat wisata alam andalan dari Kabupaten Lebak.

Samsa, warga sekitar Curug Ciodeng kepada faktabanten.co.id menuturkan, bila Curug Ciodeng ini dikelola dengan baik bisa menjadi destinasi wisata andalan, sehingga bisa membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

dprd pdg

“Curug Ciodeng ini curug yang masih perawan, bahkan jalannya pun masih jalan setapak serta belum banyak wisata yang datang ke curug ini, hanya masyarakat sekitar desa sajalah yang sering datang ke Curug Ciodeng ini,” ujarnya.

Samsa pun menambahkan, Curug Ciodeng memang belum mendapat penataan secara serius. Namun, ke depannya akan dilakukan penataan baik untuk sarana penunjangnya seperti kamar mandi umum untuk ganti baju dan sarana yang lainnya.

“Pengelolaannya seharusnya dilakukan oleh pihak desa sehingga agar bisa ditata, bahkan kondisinya masih belum sesuai dengan yang diinginkan. Bila pemerintah daerah kabupaten langsung turun, tentu bisa lebih baik lagi,” tambahnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Kampung Ciodeng, H. Tajudin kepada faktabanten.co.id mengatakan, dulu di Curug Ciodeng ini banyak sekali odengnya (madu-red) yang berada di dekat curug, dan sering diambil oleh warga sekitar.

“Dulu banyak sekali odeng yang berada di dekat curug ini, bahkan warga sekitar sering mengambilnya untuk dijadikan campuran jamu dan bahkan dijual,” pungkasnya.  (*/Sandi)

Dprs banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien