LEBAK – Pada momentum peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2017, MTs Raudhatul Aulad menggelar upacara untuk memperingati Hari Santri Nasional, yang dilaksanakan di halaman MTs Raudhatul Aulad, yang berlokasi di Kampung Babakan Cikoneng, Desa Maraya, Kecamatan Sajira.
Upacara yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi madrasah tersebut dimulai dari pukul 07.00 WIB, Senin (23/10/17) pagi.
Selaku Inspektur Upacara Kepala MTs Raudhatul Aulad, Rudiyanto, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Hari Santri Nasional (HSN) adalah momentum yang penting bagi kaum sarungan atau santri.
Dikatakan, Hari Santri merupakan hari dimana santri mengenang jasa-jasanya para santri dan para ulama terhadap negara dalam menumpas penjajahan.
“Hari Santri Nasional (HSN) sebagai wadah untuk merefleksi kembali, bahwa santri merupakan bibit masa depan Negara ini. Karena hanya santri yang diharapkan untuk membantu dalam mempertahankan NKRI hingga titik darah penghabisan,” ujar Rudiyanto.
Ia menambahkan, peringatan HSN ini sudah beberapa kali dilaksanakan di MTs Raudhatul Aulad secara formal, tahun-tahun berikutnya harus lebih baik dan lebih meriah.
“22 oktober telah ditetapkan sebagai HSN, itu semua tidak lepas dari pada perjuangan para Ulama, 22 Oktober ditetapkanlah Resolusi Jihad Fi Sabilillah, maka dari itu jangan sekali-kali melupakan jasa-jasa para alim ulama,” tutur Rudiyanto.
Rudiyanto juga mengamanatkan, agar para santri mengetahui makna luar biasa dari kata santri, yakni suku kata SUN yang berarti matahari, dan TRI adalah tiga jadi SANTRI itu 3 matahari yang selalu memancarkan kebaikan dalam jiwa dan raga, seperti halnya Islam-Iman-Ihsan.
“Ini lah hakikat hidup yang sebenarnya, sehingga santri akan menjadi Khoirunnas Anfa’uhum Linnas,” tuturnya dalam amanat upacara.
Dalam acara Hari Santri Nasional tersebut dimeriahkan juga perlombaan masak-memasak yang diikuti oleh para siswa-siswi MTs Raudhatul Aulad, sehingga acara Hari Santri Nasional bertambah meriah. (*/Sandi)
