Ingin Nyalon Kades, Kakek Usia 60 Tahun di Lebak Ikuti Ujian Paket B

Sankyu

LEBAK – Usia tak menghalangi Armin (60) tahun, untuk mengejar ijazah setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Armin tetap bersemangat mengerjakan soal ujian kejar paket B yang setara dengan tingkat SMP di PKBM Cundamani, yang berlokasi di Kampung Tegal, Desa Panyaungan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten.

Lelaki asal Cihara, Lebak, ini mengaku awalnya malu ikut ujian sekolah.

“Awalnya saya malu mau ikut ujian, tapi saya bercita-cita akan mencalonkan menjadi Kepala Desa sehingga dituntut harus punya ijazah. Akhirnya saya mau juga ikut ujian persamaan ini,” kata Armin, kepada faktabanten, Minggu (12/5/2019).

Armin yang kesehariannya sebagai bandar kelapa tersebut duduk di kursi paling belakang. Berbatasan langsung dengan dinding ruangan. Mungkin dengan begitu Ia bisa lebih bebas untuk mengisi soal. Dan Ia mengaku menyesal dahulu tidak menyelesaikan pendidikannya.

“Dahulu saya terlalu meremehkan ijazah, padahal orang tua saya selalu menjelaskan pentingnya sekolah,” katanya.

Kini, Armin harus mengikuti syarat yang telah ditentukan oleh pemerintah daerah, bahwa untuk menjadi seorang kepala Desa wajib memiliki ijazah minimal SMP sederajat.

“Ya pak, jadi kepala Desa itu harus mempunyai ijazah paling rendahnya SMP sederejat,” imbuhnya.

Sementara itu, Iim Saprudin pengelola PKBM Cundamani mengatakan, bahwa armin setiap hari Selasa dan Jumat mengikuti pelajaran di PKBM Cundamani bersama puluhan warga lainnya.

Sekda ramadhan

“Ada juga warga yang ingin mengikuti belajar di PKBM dengan menyewa losbak, karena jarak tempuh yang sangat jauh sekitar 35 Km, bahkan sampai ada yang kesiangan apalagi dibulan puasa ini,” kata Iim.

Iim menjelaskan, ujian paket B diselenggarakan selama tiga hari terhitung mulai dari tanggal 10-12 Mei 2019. Terselenggaranya kegiatan ini merupakan kerja sama pihaknya dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak.

“Adapun bidang studi yang diujiankan peserta peket B yakni Bahasa Indonesia, PPKN, IPA, IPS, Matematika, dan Bahasa Inggris,” ujar Iim.

Dengan terselenggaranya program ujian paket, menurut Iim dapat membantu masyarakat putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan ke yang lebih tinggi. Sebab, masyarakat putus sekolah khususnya di Kabupaten Lebak saat ini masih banyak.

“Untuk membarantas masyarakat yang putus sekolah, kami PKBM Cundamani, Kabupaten Lebak bekerja sama dengan Dinas Pendidikan akan selalu menyelenggarakan ujian paket seperti yang terjadi sekarang,” ucapnya

Iim menambahkan, selain Armin yang sudah berusia lanjut, ada pula ibu rumah tangga yang ikut dalam ujian kesetaraan ini.

“Karena berbagai usia yang ikut, ada yang tertua dan muda. Kalo yang tertua itu Armin,” tambahnya.

Iim pun berharap, mudah-mudahan ditahun depan pelaksanaan UNBK bisa dilaksanakan mandiri, karena selama ini kegiatan UNBK masih numpang di SMKN 1 Bayah. (*/sandi)

Honda