LEBAK – Ada sekitar 4 orang mahasiswa dari Korp Himpunan Mahasiswa Islam Wati (KOHATI) cabang Lebak yang dinahkodai oleh Torimayanti memberikan donasi kepada seorang balita bernama Randu Wasa, yang telah dua tahun lamanya mengidap penyakit Hidrosefalus (pembengkakan pada kepala), Selasa (25/9/2018).
Randu Wasa adalah salah seorang anak dari pasangan suami isteri bernama Saripudin (seorang petani) dengan Umiyati (ibu rumah tangga), mereka tingga di kampung Citapen RT 03/03 Desa Ciuyah, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten.
“Alhamdulillah kerja keras selama kurang lebih dua bulan mengumpulkan donasi, baru hari inilah kami dapat bersilaturahmi bersama adik Randu Wasa dengan maksud dan tujuan yakni menyampaikan ribuan doa dengan sedikit materi yang diberikan oleh para donatur untuk kesembuhan adik kita ini,” kata Ketua Umum Kohati Lebak, Torismayanti kepada faktabanten.co.id, Selasa (25/9/2018).
Total donasi yang terhimpun dan disalurkan yakni Rp.1.914,000,-
Dengan melihat kondisi Randu yang saat ini memiliki kemajuan pasca operasi dengan mengeluarkan sedikit demi sedikit cairan yang mengendap di kepalanya sekitar satu tahun silam di rumah sakit Cipto Jakarta.
Namun kurang lebih sekitar satu bulan sekali harus melakukan chek-up di rumah sakit umum daerah (RSUD Adjie Dharmo) Rangkasbitung, dan itu masih harus terus dilakukan dengan kondisi orang tuanya yang kebingungan cara mengurus pembuatan BPJS.
“Alhamdulillah ibu bapaknya juga sangat respon dan menerima kedatangan kami, bahkan mereka tak henti menyampaikan banyak terima kasih kepada para donatur yang telah peduli terhadap keadaan Randu Wasa dan kami pun sedang mencoba membantu keluarga Randu membuatkan BPJS agar lebih mudah ketika ingin berobat ataupun sekedar chek-up,” terang Torismayanti sebagai Ketua Umum Kohati Lebak.
Kegiatan kemanusiaan ini adalah bagian dari pengabdian kepada masyarakat dan menjadi salah satu tugas penting menjadi seorang mahasiswa.
“Kami berharap kegiatan kemanusian ataupun pengabdian kepada masyarakat dapat terus dilakukan oleh para mahasiswa, karena masih banyak yang menderita dibandingkan orang yang menderita karena kita harus menjadi manusia yang bermanfaat ketimbang manusia yang lain,” tegasnya. (*/Eza Y,F).
[socialpoll id=”2513964″]
