Mendekati Lebaran, Pedagang Takjil di Lebak Tak Mau Ditinggal Bulan Ramadan
LEBAK – Bulan Ramadan selalu membawa berkah bagi para pedagang takjil di Kabupaten Lebak. Setiap sore menjelang berbuka, berbagai jajanan khas Ramadan seperti kolak, gorengan, es buah, dan aneka kue basah menghiasi pinggiran jalan serta pasar tradisional.
Namun, di balik ramainya pembeli, para pedagang mengaku selalu merasa sedih saat Ramadan berakhir. Pasalnya, momen ini adalah masa di mana pendapatan mereka meningkat drastis dibanding hari-hari biasa.
“Kalau Ramadan, dagangan cepat habis. Biasanya sehari bisa jual ratusan bungkus takjil, tapi kalau hari biasa tidak seramai ini,” ujar Ibu Siti, seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung, Rabu (19/3/2025).
Menurutnya, Ramadan adalah bulan penuh keberkahan, terutama bagi pedagang kecil yang menggantungkan hidup dari penjualan takjil.
Beberapa pedagang bahkan sengaja berjualan hanya di bulan Ramadan karena tingginya permintaan.
Hal senada diungkapkan oleh Ujang, pedagang es campur di kawasan Alun-Alun Lebak. Ia mengaku omzetnya bisa meningkat hingga tiga kali lipat selama Ramadan.
“Biasanya sehari paling laku 50 porsi, tapi kalau Ramadan bisa lebih dari 150 porsi. Banyak orang cari yang segar-segar untuk berbuka,” katanya.
Karena tingginya keuntungan, para pedagang berharap agar Ramadan bisa lebih lama atau ada cara agar mereka tetap bisa menjual takjil di luar bulan puasa.
Sebagian pedagang mencoba beradaptasi dengan menjual menu lain setelah Ramadan, tetapi hasilnya tidak selalu memuaskan.
Beberapa dari mereka tetap berharap ada momen lain yang bisa mendongkrak penjualan seperti bulan Ramadan.
“Kalau bisa ada event atau festival kuliner setelah Lebaran, biar kita tetap bisa jualan ramai,” harap Dedi, salah satu pedagang gorengan.
Meski Ramadan akan segera berakhir, para pedagang takjil di Lebak tetap optimis dan bersyukur atas rezeki yang mereka dapatkan selama bulan suci ini.
Mereka berharap tahun depan masih diberikan kesempatan untuk kembali merasakan berkahnya Ramadan dengan dagangan yang laris manis. (*/Sahrul).
