Omzet Pengusaha Kebab di Lebak Tembus Rp 15 Juta Per Bulan, Ini Rahasianya?

 

LEBAK – Bisnis kuliner semakin menjanjikan di Kabupaten Lebak. Salah satunya adalah usaha kebab yang kini semakin diminati masyarakat.

Dengan modal awal yang terjangkau dan strategi pemasaran yang tepat, seorang pengusaha kebab di Lebak berhasil meraup omzet hingga Rp 15 juta per bulan.

Kesuksesan ini dialami oleh Andi Setiawan (32), seorang pengusaha kebab di Cibadak, yang merintis bisnisnya dari nol.

Bermodalkan satu gerobak sederhana di pinggir jalan, kini ia mampu memperluas usahanya dengan membuka beberapa cabang kecil di berbagai titik strategis.

Andi menceritakan awal mula usahanya yang dimulai dua tahun lalu. Saat itu, ia melihat peluang bisnis kebab yang semakin populer di kalangan anak muda dan pekerja.

Dengan modal Rp 5 juta, ia membeli peralatan dasar dan bahan baku untuk memulai jualan di pinggir jalan.

“Awalnya, saya hanya jualan di depan minimarket dengan satu gerobak. Alhamdulillah, makin lama pelanggan makin banyak karena mereka suka dengan rasa kebab saya yang beda dari yang lain,” kata dia kepada Fakta Banten, Kamis (6/2/2025).

Ia mengaku, kunci utama dalam bisnisnya adalah kualitas bahan dan rasa kebab yang khas.

“Saya pakai daging pilihan dan bumbu racikan sendiri, jadi pelanggan selalu balik lagi,” tambahnya.

Salah satu faktor yang membuat bisnis kebab Andi berkembang pesat adalah pemilihan lokasi strategis dan pemasaran digital.

Ia tidak hanya mengandalkan pelanggan yang datang langsung, tetapi juga memanfaatkan media sosial dan aplikasi pemesanan makanan untuk memperluas jangkauan pelanggan.

“Sekarang orang lebih suka pesan online, jadi saya juga buka layanan pesan antar. Hasilnya lumayan, omzet naik hampir dua kali lipat,” jelasnya.

Tak hanya itu, Andi juga menerapkan sistem promosi menarik seperti diskon untuk pembelian dalam jumlah banyak dan paket hemat untuk pelanggan setia.

Dengan strategi yang matang, omzet bisnis kebab Andi kini mencapai Rp 15 juta per bulan.

Keuntungan ini tidak hanya menguntungkan dirinya, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.

Saat ini, ia telah merekrut tiga karyawan untuk membantu operasional usahanya.

“Saya ingin usaha ini terus berkembang, bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk membantu orang lain mendapatkan pekerjaan,” ungkapnya.

Kesuksesan Andi menunjukkan bahwa bisnis kuliner di Lebak masih memiliki potensi besar.

Dengan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap makanan cepat saji dan tren kuliner kekinian, peluang untuk meraup keuntungan di sektor ini semakin terbuka lebar.

Bagi yang ingin terjun ke dunia usaha, Andi memberikan saran agar tidak takut mencoba dan selalu fokus pada kualitas serta inovasi dalam produk.

“Bisnis makanan itu tidak cukup hanya enak, tapi juga harus unik dan punya ciri khas sendiri,” tutupnya. (*/Sahrul).

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien