Pengusaha Sarung di Lebak Kebanjiran Order, Produksi Meningkat Dua Kali Lipat

 

LEBAK– Ramadan membawa berkah bagi para pelaku usaha, termasuk Agus (45), seorang pengusaha sarung asal Lebak, Banten.

Menjelang bulan Lebaran, permintaan sarung melonjak drastis, membuat produksinya meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan bulan-bulan biasa.

Agus, yang telah menekuni usaha sarung selama lebih dari 10 tahun, mengaku Ramadan selalu menjadi momen panen bagi para pengrajin.

“Setiap tahun, saat Ramadan, permintaan sarung naik drastis. Tahun ini lebih tinggi lagi, mungkin karena semakin banyak orang yang ingin tampil rapi saat ibadah,” ujar Agus saat ditemui di rumah produksinya, Sabtu (15/3/2025).

Tidak hanya di sekitar Lebak, pesanan sarung dari usaha Agus juga datang dari berbagai daerah, seperti Serang, Tangerang, hingga Jakarta.

Model sarung tradisional dan motif kekinian menjadi favorit konsumen.

“Dulu hanya jualan ke toko-toko lokal, tapi sekarang sudah banyak pesanan dari luar kota. Bahkan ada yang minta dikirim ke luar Jawa,” tambahnya.

Agus menjelaskan bahwa dalam sehari, biasanya ia hanya mampu memproduksi sekitar 50 hingga 70 sarung.

Namun, sejak memasuki bulan Rajab hingga Ramadan, jumlah produksi meningkat dua kali lipat.

Meskipun pesanan terus berdatangan, Agus mengaku menghadapi tantangan dalam memenuhi permintaan yang tinggi.

Selain bahan baku yang semakin mahal, ia juga membutuhkan tambahan tenaga kerja agar produksi tetap lancar.

“Kalau pas ramai seperti sekarang, saya butuh tenaga tambahan. Biasanya saya ajak saudara atau tetangga untuk membantu. Alhamdulillah, ini jadi rezeki buat banyak orang juga,” ungkapnya.

Agus berharap, usaha sarung lokal seperti miliknya bisa terus berkembang dan bersaing dengan produk pabrikan besar.

Ia juga berharap ada dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk pelatihan atau akses permodalan agar usaha kecil bisa semakin maju.

Sarung bukan hanya sekadar kain penutup tubuh, tetapi juga bagian dari tradisi dan identitas umat Muslim di Indonesia.

Di bulan Ramadan, sarung menjadi pakaian wajib bagi banyak orang saat menjalankan ibadah, baik di masjid maupun di rumah.

Tak heran jika setiap tahun, permintaan sarung selalu meningkat menjelang Ramadan, memberikan rezeki bagi para pengrajin seperti Agus dan banyak pelaku usaha lainnya.

Dengan usaha keras dan inovasi dalam desain, Agus optimis bahwa bisnisnya akan terus berkembang.

Ramadan kali ini menjadi bukti bahwa sarung lokal masih memiliki tempat di hati masyarakat, meskipun persaingan dengan produk pabrikan semakin ketat. (*/Sahrul).

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien