“Polsek Bayah Harus Usut Tuntas Pengeroyokan Wartawan oleh Kepala Desa”

Sankyu

LEBAK – Lagi-lagi kekerasan kembali terjadi terhadap wartawan, kali ini kekerasan terjadi kepada wartawan media online bernama Gusrian yang saat itu sedang bertugas di wilayah Lebak Selatan.

Informasi yang didapat faktabanten.co.id, tindak pengeroyokan terjadi saat Gusrian sedang berada di lokasi pasir di Kampung Pulomanuk, Desa Darmasari, Kecamatan Bayah sekitar jam 15.00 WIB, Selasa kemarin.

Gusrian saat itu hendak melakukan konfirmasi terkait penutupan tambang pasir yang dilakukan oleh ketua RW setempat.

Namun Gusrian malah dikeroyok dan dianiaya oleh oknum Kades setempat bersama salah seorang anaknya bernama Epen dan Ronal temannya.

Akibat pengeroyokan dan penganiayaan tersebut, korban Gusrian mengalami sejumlah luka di bagian leher, dagu dan pelipis pipi sebelah kiri. Atas kejadian itu, Gusrian langsung melakukan visum dan melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Bayah.

Sekda ramadhan

Menanggapi kekerasan yang terjadi kepada salah satu wartawan online, Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Lebak Asep Alibuni, menyesalkan kejadian tindakan kekerasan tersebut kepada wartawan, karena, wartawan yang tengah melakukan tugas jurnalistik dilindungi oleh Undang-undang Pers

“Kalau benar kekerasan itu terjadi, kami (IWO) Lebak sangat menyayangkan dan menyesalkan juga mengutuk keras adanya kekerasan yang dialami Gusrian wartawan TitikNol online. Kami berharap penyidik Polsek Bayah serius mengungkap dan mengusut tuntas kasus kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum Kades Darmasari itu beserta dua orang lainnya,” tegas Asep Alibuni, Rabu (17/1/2018).

Sementara itu, Ahmad Yani Kepala Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, saat dikonfirmasi melalui aplikasi pesan WhatsAppnya membantah, bila dirinya disebut melakukan penganiayaan dan pengeroyokan kepada Gusrian salah satu wartawan media online TitikNOL.

“Oh ini pak, sebenernya itu masalah terkait pasir dan bukan pula pengeroyokan, itu sangat mengada-ngada. Percaya kami kepada wartawan bisa menyikapi permasalahan. Itu terlalu pak, kronologisnya bukan itu. Tapi naik beritanya di media lain, malah dari pihak keluarga kami pun dan warga akan melapor balik tentang berita dan sangat terlalu berlebihan mencap kami, kok enggak nyambung kejadian dengan berita,” ujar Ahmad Yani melalui WhatsAppnya, Rabu (17/1/2018).

Dijelaskan Ahmad Yani, kehadiran diriya selaku Kades dengan anak dan satu temannya bernama Ronal ke lokasi pasir saat itu adalah untuk melerai kesalahpahaman antara ketua RW setempat dengan Gusrian wartawan online TitikNOL.

“Saya datang untuk menyelesaikan cek cok mulut pak, kalau terkait tambang pasir, izin lingkungan sedang ditempuh di provinsi pak,” kilah Ahmad Yani. (*/Sandi)

Honda