Produksi Jagung di Lebak Tahun 2024 Capai 18.660 Ton

LEBAK – Kabupaten Lebak terus menunjukkan perannya sebagai salah satu sentra utama produksi jagung di Provinsi Banten. Hal ini dibuktikan dengan capaian luas panen jagung pada tahun 2024 yang mencapai 3.814 hektar, menghasilkan produksi sebesar 18.660 ton.
Pencapaian ini merupakan bagian dari upaya mendukung program Swasembada Pangan Nasional 2025, yang bertujuan meningkatkan kemandirian pangan melalui optimalisasi sektor pertanian.
Komitmen tersebut diperkuat oleh Dinas Pertanian (Distan) Lebak dengan mendukung pelaksanaan kegiatan Penanaman Jagung Serentak Satu Juta Hektar yang diinisiasi oleh Polri melalui Polres Lebak, di Desa Cilangkap, Kecamatan Maja, Selasa (21/1/2025).
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat, menyampaikan bahwa potensi wilayah Lebak sangat mendukung pengembangan produksi jagung.

Dengan memanfaatkan lahan-lahan potensial seperti Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), lahan di bawah tegakan kelapa, dan lahan kering, Kabupaten Lebak terus mengoptimalkan produktivitasnya.
“Melalui program yang diinisiasi oleh Polri, kami yakin bisa menjadikan Kabupaten Lebak sebagai salah satu pilar penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Produksi jagung di tahun 2024 menjadi bukti nyata kontribusi Lebak dalam sektor pertanian,” ujar Rahmat kepada Fakta Banten, Rabu (22/1/2025).

Program pengembangan jagung ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat yang menyediakan bantuan berupa benih jagung unggul dan subsidi pupuk.
Selain itu, perusahaan perkebunan turut berkontribusi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), mendukung para petani dalam mengelola lahan secara optimal.
Kegiatan ini juga melibatkan sinergi antara Polri dan Kementerian Pertanian, yang bekerja sama dalam mempercepat pencapaian swasembada jagung nasional.
“Polres Lebak aktif berperan dalam memberikan pendampingan kepada petani, memastikan program berjalan sesuai target,” ujarnya.
Penanaman jagung serentak diharapkan mampu memotivasi para petani untuk terus meningkatkan luas tanam dan produktivitasnya.
Dengan potensi dan sinergi yang ada, Kabupaten Lebak diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan jagung nasional.
“Semoga kegiatan ini tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga kesejahteraan para petani dan masyarakat Lebak,” tandas Rahmat.
“Dengan kerja keras, koordinasi yang baik, dan dukungan semua pihak, kami optimis Kabupaten Lebak dapat menjadi teladan nasional dalam pembangunan pertanian berkelanjutan,” pungkasnya. (*/Sahrul).
