Puluhan Tahun Dijanjikan Renovasi Rumah oleh Pemerintah, Warga Lebak Jual 6 Kambing

LEBAK – Tobri (60) seorang lansia penyandang disabilitas asal Desa Margajaya, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak akhirnya bisa merenovasi rumahnya dengan cara menjual 6 ekor kambingnya, setelah menunggu puluhan tahun janji manis pemerintah yang akan merenovasi rumahnya tapi tak kunjung diperbaiki.

Rumah milik Tobri hanyalah sepetak bangunan kecil berdinding triplek tipis, dan beralaskan tanah merah yang didalamnya tidak terdapat perabotan yang berharga.

Di rumahnya tersebut Tobri cuma tinggal berdua bersama sang istri yang mempunyai gangguan mental bernama Masri.

Ketika diwawancarai faktabanten.co.id Tobri mengatakan, dirinya sehari-hari hanya berkebun dan mengembala kambing. Selain itu juga pada malam hari dirinya mengajar anak-anak mengaji.

“Untuk menuju musola saya harus berjalan kaki melewati perkebunan karet milik warga yang berjarak 1 Kilometer dari rumahnya,” ucapnya. Sabtu (9/2/2019).

Ia pun menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Tobri mengaku hanya mengandalkan dari hasil bumi yang biasa ia jual untuk membeli beras dan lauk di warung dekat rumahnya.

“Kalau beras sudah habis, saya biasa jual singkong atau pisang dari hasil berkebun ke tetangga. Nah uangnya itu saya pakai buat beli beras, kalau masih ada sisa saya beliin lauk juga,” kata Tobri.

Ketika disinggung soal bantuan pemerintah, Tobri menepis bahwa dirinya pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Ia mengatakan dalam kurun waktu 5 tahun ini dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan ataupun perhatian dari pemerintah.

Tobri mengungkapkan, dalam kurun waktu tersebut dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah baik itu program Rasta, bedah rumah maupun bantuan lainnya. Padahal sebelumnya, ia merupakan seorang penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) pada zaman kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2013 lalu.

“Terakhir saya dapet bantuan itu pada zamannya pak SBY, udah itu enggak pernah dapet bantuan lagi,” ungkapnya.

Ia mengaku, sampai saat ini dirinya belum pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah, pusat bahkan pihak desa pun tidak pernah.

“Jangankan bantuan dari pihak pemerintah, dari pihak desa pun belum pernah dapat,” tambah Tobri.

Tobri mengatakan, dirinya sudah berhenti berharap kepada Pemerintah pusat maupun daerah yang akan datang membantu kehidupan keluarganya.

“Sudah tidak mau berharap lagi bantuan pak, kalaupun ada bantuan ya saya terima dengan senang hati. Kalaupun tidak ada, ya engga apa apa,” pungkasnya. (/*sandi)

Honda