Warga Terdampak Banjir Lebak Keluhkan Harga Elpiji 3 Kg Tembus Rp100 Ribu
SERANG – Melonjaknya harga gas elpiji 3 kilogram yang mencapai Rp100ribu/tabung di wilayah terdampak banjir bandang dan longsor Kabupaten Lebak, yakni di wilayah Desa Lebak Situ, Kecamatan Lebak Gedong dikeluhkan warga.
Hal itu diungkapkan salah seorang Pokja Relawan Banten Egi Ramadan. Ia mengatakan, sulitnya akses dan jauhnya jarak yang harus ditempuh ke lokasi menjadi penyebab melonjaknya harga gas elpiji 3 kilogram. Bahkan menurutnya, semenjak tanggal 3 Januari 2020 kenaikan harga sudah mulai terjadi bukan hanya untuk gas elpiji 3 kilogram saja, melainkan untuk bahan bakar gas (BBG) jenis lainnya.
“Akses jalan yang sulit. Mengharuskan masyarakat berjalan jauh agar bisa mendapatkan elpiji 3 kilogram. Bahkan pemilik warung pun untuk belanja harus turun ke bawah dan itu pun harus membayar ongkos pikul dan lainnya,” ungkap Egi kepada faktabanten.co.id, Kamis (16/1/2020).
Untuk itu, ia berharap kepada pemerintah dan semua pihak lainnya untuk bisa bergerak cepat mengatasi persoalan yang kini dialami oleh masyarakat terdampak banjir bandang dan longsor yang lokasinya masih sulit dijangkau.
“Jangan biarkan warga makin menderita. Tolong untuk segera dibantu. Karena mencari kayu bakar pun gak mungkin dengan kondisi hujan yang terus mengguyur. Siapapun yang mau bantu harus segera,” tukasnya.
Sementara itu, Kabid Elpiji Hiswana Migas Banten, Yudhi Lukman pun mengakui jika tingginya harga elpiji di wilayah terdampak banjir bandang dan longsor Kabupaten Lebak terjadi karena akses jalan menuju ke lokasi tertentu yang masih sulit untuk dijangkau sehingga menyebabkan tersendatnya pendistribusi gas 3 kilogram.
“Untuk di daerah terisolir itu, yang di Lebak Situ. Jalannya memang berbukit dan kondisi jalannya masih tertutup longsoran. Pengerukannya belum selesai. Jadi untuk pengirimannya harus pake motor dan ada yang harus dipikul. Jadi biaya transportnya yang cukup tinggi,” jelas Yudhi.
Diakui Yudhi, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pertamina untuk mencari solusi atas persoalan tingginya harga elpiji 3 kilogram di wilayah terdampak banjir bandang sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang menjadi korban banjir bandang yang masih terisolir.
“Nanti kita rencanakan dan rapatkan agar lebih jauh membantu masyarakat langsung. Mungin kita akan data Kepala Keluarga disana yang terisolasi. Dengan memberikan pinjaman tabung 5,5 kilogram, dan kita kasih gratis isinya tiap bulan. Tapi itu baru rencana, belum tau kepastiannya,” tandasnya. (*/YS)