JAKARTA – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk telah mempersiapkan rencana bisnis tahun depan. Perusahaan ini bakal menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$ 390 juta untuk tahun depan.
Imam Purwanto, Direktur SDM dan Umum Krakatau Steel mengatakan, tahun depan depan pihaknya mengalokasikan capex yang lebih besar untuk anak-anak usahanya. Alokasinya mencapai US$ 160 juta. “Sedangkan untuk tahun ini hanya US$ 40 juta,” ujar Imam, Rabu (27/12/2017).
Struktur capex Krakatau Steel untuk anak usahanya juga akan berubah pada tahun depan. Ini karena PT KS ingin 11 anak usahanya berkontribusi lebih optimal untuk kinerja keuangan konsolidasi perusahaan.
Diketahui, dari 11 anak usahanya itu, hanya tiga anak usaha yakni, PT Krakatau Tirta Industri, PT Krakatau Bandar Samudera, dan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon yang kontribusinya sudah mencapai sekitar 50% terhadap kinerja perusahaan.
Sisanya belum optimal. Bahkan jika dirata-rata, maka kontribusi kinerja anak-anak usaha Krakatau Steel hanya sekitar 15%.
Direktur Keuangan PT KS, Tambok Setiawati menambahkan, capex anak usaha yang lebih besar diharapkan dapat mengakselerasi kinerjanya. Sehingga, rata-rata kontribusinya nanti terhadap perusahaan juga membesar.
Manajemen ingin rata-rata kontribusi anak usahanya bisa mencapai sekitar 45% hingga 50%. Tapi, target ini akan dikejar secara bertahap, setidaknya selama dua tahun kedepan.
“Untuk tahun pertama (2018), rata-rata kontribusinya diharapkan naik minimal sekitar 20% -25% dulu,” jelas Tambok.
Krakatau Steel bakal menggunakan kas internal, salah satunya dana hasil rights issue pada 2016 lalu. Melalui aksi korporasi tersebut, PT KS meraup dana segar sekitar Rp 1,87 triliun. Kas internal ini nantinya juga akan dikombinasikan dengan pinjaman.
Untuk informasi, alokasi capex tahun depan juga sejatinya lebih kecil, turun 51% dibanding capex tahun ini yang sekitar US$ 800 juta. Penurunan ini lantaran sejumlah proyek penambahan kapasitas yang dilakukan Krakatau Steel mulai masuk tahap penyelesaian.
Salah satunya, proyek pembangunan blast furnace complex. Progres proyek ini telah mencapai 99,43% per 30 September 2017. (*/Kontan)