Dosen UI: Bioskop Dibuka Picu Penularan Corona Lewat Udara
JAKARTA – Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Ari Fahrial Syam menyatakan pembukaan bioskop bisa memicu penularan virus corona (Covid-19) melalui udara atau airborne. Ari menyebut potensi penularan itu muncul lantaran bioskop berada di ruang tertutup.
“Apabila ada satu orang pengunjung saja tanpa gejala tapi mengandung Sars CoV (Covid-19), maka akan berpotensi menjadi sumber penyebaran virus kepada pengunjung lainnya,” ujar Ari melalui keterangan tertulis yang diterima wartawan, Senin (20/7/2020).
Ari mengatakan ruang bioskop yang tak memiliki ventilasi udara dan dilengkapi pendingin udara dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran virus. Apalagi durasi menonton film yang setidaknya lebih dari satu setengah jam.
Menurut Ari, penularan tersebut bisa terjadi melalui aerosol yang bersifat infeksius dan terbawa angin. Transmisi virus corona melalui udara sendiri sudah dikonfirmasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Aerosol kemudian dihirup oleh seseorang yang peka dengan dosis infeksi yang sampai saat ini belum diketahui. Namun SARS CoV dapat bertahan dalam keadaan hidup pada aerosol selama tiga sampai 16 jam tergantung suhu, kelembaban dan kepadatan orang,” katanya.
Lebih lanjut, Ari menyebut penyebaran virus corona semakin memungkinkan ketika sekelompok orang berkumpul dalam ruangan tertutup. Misalnya saat berolahraga di ruang tertutup atau makan di restoran.
Menurutnya, risiko penyebaran akan semakin tinggi jika ventilasi udara di ruang tersebut tidak optimal dan aktivitas berkumpul dilakukan dalam jangka waktu lama.
Sementara, kata Ari, pemeriksaan suhu dan kesehatan pengunjung bioskop tak sepenuhnya maksimal dalam meminimalisir risiko penyebaran virus Mengingat kemungkinan kasus orang tanpa gejala.
Ia menjelaskan bahwa seseorang bisa terpapar virus, namun tidak mendapati gejala mulai kurun waktu satu hari sampai tiga minggu. Sehingga mereka bisa menjadi sumber penularan di ruang publik.
“Seseorang yang tampak sehat tanpa keluhan tidak menjamin bebas dari SARS CoV. Orang tanpa gejala inilah yang bisa menjadi sumber penularan di komunitas,” ujar Ari.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunda pembukaan bioskop yang direncanakan pada 29 Juli 2020. Hal ini diputuskan setelah kebijakan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi kembali diperpanjang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan keputusan itu diambil mengingat penyebaran virus corona di Jakarta masih cukup tinggi. Selain itu, tempat tertutup juga berpotensi tinggi menyebarkan virus.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menegaskan pihaknya belum memberikan rekomendasi pembukaan bioskop di Jakarta.
“Seharusnya dikomunikasikan dulu kepada Gugus Tugas. Di kami kan punya pakar, ada kesehatan masyarakat, epidemiologis yang bisa memberikan pertimbangan kepada pengelola,” kata Doni di Kompleks DPR, Senin (13/7/2020). (*/CNN)